Anggota Komisi V DPRD Riau, Kasir.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Epidemolog memprediksi gelombang ketiga Covid-19 bakal terjadi apabila capaian vaksinasi Covid-19 nasional tak sampai 50 persen pada akhir tahun 2021.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi V DPRD Riau, Kasir mengatakan, memang dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar jangan sampai terjadi gelombang ketiga Covid-19, terlebih akan memasuki akhir tahun.
"Yang harus digenjot saat ini adalah vaksinasi. Karena memang, bisa jadi meningkat lagi sehabis perayaan hari - hari besar di akhir dan awal tahun. Maka harus digenjot masalah vaksinasi, dipercepat. Harus mempercepat memfollow up vaksinasi di pusat," kata Kasir, Ahad (24/10/2021).
Politisi Dapil Pekanbaru ini mengatakan, pemerintah provinsi harus bisa menjamin vaksin itu bisa didistribusikan ke masyarakat Riau. Karena di Jawa tingkat vaksinasi sudah mencapai 80 persen.
"Di Riau belum sampai 50 persen. Ini tergantung niat baik dan niat kerja. Harus difollow up terus, kalau kita hanya memohon aja ya gak dapat, tapi kita harus lobi juga," ujarnya.
Kemudian, kata Kasir, diperlukan sosialisasi Protokol Kesehatan dan penerapan Protokol Kesehatan dari pemerintah dan juga masyarakat.
"Kita mengimbau masyarakat, ayo masyarakat peduli Prokes, karena kalau Covid-19 meledak lagi, yang susah masyarakat juga. Tak bsa beraktifitas, tidak bisa cari rejeki. Semua dibatasi. Jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua pihak," cakapnya lagi.
"Harus ada kerjasama, kalau pemerintah kerja sendiri, masyarakat tak peduli, kacau kita. Maka itu harus sinergi. Masyarakat peduli, pemerintah tanggap. Pemerintah upayakan vaksin, masyarakat kalau vaksin ada harus diikuti," tukasnya.
Sebelumnya, Walikota Pekanbaru, Firdaus mewanti-wanti agar masyarakat Pekanbaru tidak lengah dalam melakukan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Jika tidak, orang nomor satu di Pekanbaru ini mengkhawatirkan adanya penularan Covid-19 gelombang ketiga.
“Dengan kondisi Covid-19 yang kita belum tahu ujungnya sampai mana, masyarakat harus tetap ikhtiar dan menjalankan Prokes. Jangan sampai lengah,” kata Firdaus.
Firdaus mengatakan, kelonggaran yang telah diberikan pemerintah mulai dari dibukanya mal, tempat ibadah hingga lainnya, jangan sampai membuat masyarakat lupa dan tidak menerapkan Prokes.
“Jangan sampai kelonggaran yang telah kita berikan ini, akan menimbulkan kasus baru. Sekarang kasus penularan sudah 10 kasus. Tapi Prokes harus tetap diketatkan. Jangan sampai abai,” tegasnya.
Firdaus juga berharap tokoh masyarakat serta ulama agar dapat mengingatkan warganya untuk tetap menjalankan Prokes jika akan melakukan ibadah baik di musholla ataupun masjid.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |