Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP/ADEM ALTAN)
|
(CAKAPLAH) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memerintahkan menteri luar negerinya untuk mengusir 10 duta besar negara asing dari negeri tersebut, Sabtu (23/10).
Erdogan memerintahkan persona non-grata kepada dubes asing itu karena pernyataan mereka mendukung aktivis Turki, Osman Kavala, yang kini ditahan.
Para dubes yang akan diusir antara lain dari AS, Jerman, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, Swediam Kanada, Norwegia, dan Selandia Baru. Mengutip media Turki Anadolu, mereka melontarkan pernyataan di media mendesak pemerintahan Turki melepas Kavala.
Para diplomat dari negara-negara barat tersebut menilai kasus penangkapan Kavala bisa membayangi persoalan demokrasi dan hukum di Turki.
Pernyataan para dubes AS itu pun membuat Erdogan geram. Ia kemudian memerintahkan Kementerian Luar Negeri Turki memanggil 10 dubes asing itu, pada Selasa (18/10), sebelum memerintahkan untuk mengusirnya.
"Ini bukan negara kesukuan yang Anda pikirkan. Ini Turki," ujar Erdogan dalam upacara di Provinsi Eskisehir, dilansir dari Anadolu.
Kavala ditangkap pada 2017 karena protes Gezi pada 2013. Segelintir aksi demo di Istanbul yang merambat menjadi aksi nasional di negara itu. Demonstrasi itu mengakibatkan delapan pendemo dan satu polisi meninggal.
Turki menahan pria 64 tahun itu sejak 2017 tanpa vonis hukuman. Ia telah menghadapi serangkaian tuduhan mulai dari protes antipemerintahan Erdogan pada 2013 lalu hingga dugaan keterkaitan upaya kudeta militer yang gagal pada 2016 silam.
"Saya telah memerintahkan menteri luar negeri kami untuk mengumumkan 10 duta besar negara asing tersebut akan di-persona nongrata secepatnya," ujar Erdogan, Sabtu (23/10).
Erdogan tak menyebut waktu tepatnya para 10 duta besar tersebut resmi diusir. Namun, Erdogan menegaskan, "Mereka harus pergi dari sini pada hari mereka tidak lagi bisa di Turki."
Sementara itu dari balik terali besi yang mengurungnya, Kavala mengatakan dia seolah menjadi alat konspirasi luar negeri yang ingin menjatuhkan Erdogan.
"Saya dituduh menjadi bagian dari konspirasi yang diduga diorganisir oleh kekuatan asing, pembebasan saya akan melemahkan fiksi yang bersangkutan dan ini bukan sesuatu yang diinginkan pemerintah," papar Kavala.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |