Kendaraan pengangkut ayam masuk ke sungai saat jembatan ambruk di di Parit 16, Desa Pulau Kecil, Reteh, Inhil.
|
INHIL (CAKAPLAH) - Jembatan penghubung antar kecamatan di Indragiri Hilir (Inhil) kerap ambruk, mengingat banyak jembatan hanya terbuat dari batang kelapa. Hal ini kerap dikeluhkan warga karena membahayakan pengendara dan warga yang melintas.
Banyak kendaraan yang terperosok ke sungai diakibatkan jembatan tidak kuat dan sangat gampang ambruk bila dilintasi kendaraan bermuatan berat. Malahan, tak jarang anak-anak sekolah terperosok di jembatan yang sudah rusak papannya.
Seperti jembatan di Parit 16, Desa Pulau Kecil, Reteh. Beberapa hari yang lalu, mobil pengangkut ayam terjatuh ke sungai tersebut lantaran jembatan yang ambruk.
Salah seorang warga sekitar bernama Syaiful mengatakan, jembatan tersebut memang kerap ambruk, dikarenakan hanya terbuat dari batang kelapa.
"Memang sering ambruk, bertahan hanya 1 sampai 2 bulan saja. Tidak kuat jembatannya karena terbuat dari batang kelapa," ujar Syaiful kepada CAKAPLAH.com, Selasa (26/10/2021).
Selain itu, ia juga mengungkapkan tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi jembatan yang sering ambruk tersebut.
"Kendaraan yang melintas sudah banyak yang jatuh ke sungai itu. Selain itu, anak-anak sekolah juga sering masuk sungai itu, karena kebasahan bajunya, mereka sering batal menuju sekolah," tukasnya.
Lebih jauh, apabila hujan deras, maka otomatis air sungai akan naik, yang mengakibatkan jembatan tersebut sulit untuk dilalui.
"Hujan deras air sungai otomatis naik, makanya sering kendaraan maupun masyarakat terjatuh. Kami harap pemerintah membangun jembatan yang permanen lah yang terbuat dari baja agar tidak ambruk lagi," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Indragiri Hilir |