Jembatan di Parit 16, Desa Pulau Kecil, Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir yang rusak parah dan butuh perhatian pemerintah.
|
INHIL (CAKAPLAH) - Masih banyak jembatan penghubung antar kecamatan di Indragiri Hilir mengalami kerusakan cukup parah. Terlebih, kebanyakan jembatan tersebut dibangun hanya menggunakan kayu, seperti kayu dari pohon kelapa. Selain material yang seadanya, rendaman air laut juga salah satu faktor yang membuat tiang jembatan jadi rapuh.
Paur Humas Polres Inhil, Ipda Esra mengatakan, ada 4 jembatan di Indragiri Hilir yang mengalami kerusakan cukup parah.
"4 jembatan itu Jembatan Sungai Gading, Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Jembatan Parit 16 Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Jembatan Tuk Jimun, Kecamatan Kemuning, dan Jembatan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka," ujar Esra, Rabu (27/10/2021).
Esra menjelaskan, penyebab 4 jembatan tersebut kerap rusak dikarenakan tiang jembatan kerap rapuh karena sering digenangi air laut pasang.
"Kami juga memberikan himbauan kepada masyarakat pemakai jalan agar berhati-hati saat melintas di jembatan tersebut," lanjutnya.
Apabila ada kecelakaan yang terjadi di jembatan yang rusak tersebut, pihak kepolisian akan membantu korban ke Puskesmas terdekat. Oleh karena itu, perhatian pemerintah setempat sangat diidamkan warga yang sehari-hari melintas untuk kepentingan mobilisasi dan ekonomi. Jangan sampai korban jatuh ke sungai bertambah lagi.
"Kami membantu pengendara maupun korban yang mengalami kecelakaan di 4 jembatan yang rusak tersebut ke Puskesmas yang terdekat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jembatan penghubung antar kecamatan di Indragiri Hilir kerap ambruk, mengingat jembatan yang hanya terbuat dari batang kelapa.
Banyak kendaraan yang terperosok ke sungai diakibatkan jembatan tersebut tidak kuat, dan sangat gampang ambruk saat kendaraan melintasi jalur tersebut.
Jembatan tersebut berada di Parit 16, Desa Pulau Kecil, Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir.
Salah seorang warga sekitar bernama Syaiful mengatakan, jembatan tersebut memamg kerap ambruk, dikarenakan hanya terbuat dari batang kelapa.
"Memang sering ambruk, bertahan hanya 1 sampai 2 bulan saja. Tidak kuat jembatannya karena terbuat dari batang kelapa," ujar Syaiful kepada CAKAPLAH.com, Selasa (26/10/2021).
Selain itu, ia juga mengungkapkan tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi jembatan yang sering ambruk tersebut.
"Kendaraan yang melintas sudah banyak yang jatuh ke sungai itu. Selain itu, anak-anak sekolah juga sering masuk sungai itu, karena kebasahan bajunya mereka sering batal menuju sekolah," tukasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Indragiri Hilir |