Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Riau, dr Nuzelly Husnedi MARS.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau sudah bisa melakukan pelayanan operasi jantung secara mandiri.
Operasi jantung secara mandiri yang dilakukan RSUD Arifin Achmad mulai dari kasus yang ringan sampai kasus yang berat.
Hal itu setelah RSUD Arifin Achmad memiliki peralatan operasi yang lengkap. Bahkan pelaksanaan operasi jantung di RSUD Arifin Achmad sudah sama pelayanan seperti di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.
Sebelum mampu secara mandiri menjalankan operasi jantung, terlebih dahulu RSUD Arifin Achmad melibatkan tim pendamping dari Kementrian Kesehatan, Direktorat Jendral pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, yang diketuai oleh dr Dudy Arman Hanafy Sp BTKV (K).
"Laporan yang saya terima, saat ini sudah 85 pasien yang dioperasi, tapi sekarang sudah meningkatkan levelnya yang diawal kasus yang mudah-mudah, sekarang yang sulit. Jadi ini sudah kita lakukan beberapa tahun. Kalau sekarang operasi jantungnya cukup bisa lancar itu dilakukan oleh Arifin Achmad sendiri," kata dr Dudy didampingi Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Riau, dr Nuzelly Husnedi MARS.
Namun, lanjut Dudy, jika RSUD Arifin Achmad menangani kasus berat pihaknya ikut medampingi, seperti kasus yang baru selesai dikerjakan adalah status lebih rumit dibandingkan yang biasanya.
"Untuk di Indonesia saat ini provinsi yang melakukan operasi jantung cuma 13 provinsi termasuk Riau," cetusnya.
Dijelaskan dokter ahli bedah jantung ini, banyak manfaat yang bisa diambil bagi masyarakat Riau yang terkena sakit jantung. Dimana pasien tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk membawa berobat ke Jakarta atau keluar negeri.
"Jadi operasi jantung di RSUD Arifin Ahmad sudah sama standar dengan RS Harapan Kita. Bahkan sama dengan operasi di luar negeri, dengan peralatan yang lengkap," ungkapnya.
“Keuntungannya banyak kalau operasi jantung itu, yang pergi itukan bukan hanya si pasien saja pasti yang datang juga keluarganya, pastinya banyak mengeluarkan biaya untuk datang ke Jakarta. Untuk warga Riau secara finansial lebih menguntungkan bagi pasiennya, yang tidak memerlukan mengeluarkan biaya yang banyak, itu yang penting. Walaupun ditampung oleh BPJS tapi biaya lainnya cukup tinggi bagi pasien dan keluarganya,” kata dr Dudy.
Dia menyatakan, dengan peralatan yang dimiliki RSUD Arifin Achmad sudah cukup baik, dan sama dengan di Harapan Kita, maka pihaknya menargetkan standar pelayanan jantung di RSUD Arifin Ahmad bisa lebih baik.
"Mudah-mudahan pelayanan jantung di RSUD Arifin Ahmad saat ini bisa terus meningkat sehingga banyak masyarakat yang terbantu," tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, mendukung langkah dari RSUD Arifin Achmad Riau untuk menjadikan RSUD menjadi Rumah Sakit Jantung mandiri. Dengan persiapan yang matang, Gubri berharap pada akhir tahun ini RSUD Arifin Ahmad menjadi RS Jantung mandiri.
"Jadi tim dari RS Harapan Kita dari Jakarta, ada 8 orang dokternya dengan berbagai keahlian, mereka sudah menyampaikan kepada kita bahwa pelayanan jantung yang ada di Rumah Sakit Arifin Ahmad ini, akan ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Jantung mandiri, yang diperkirakan kalau tidak bulan November atau Desember, ditetapkan oleh Mentri Kesehatan,” kata Gubri Syamsuar. (Advertorial)
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |