Kadispora Riau, pengurus PSTI, panitia serta atlet berfoto bersama usai pembukaan Kejurda Sepaktakraw Antarklub Riau 2021.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sepaktakraw Antarklub Riau 2021 khusus putra yang digelar selama 2 hari yakni 30-31 Oktober 2021 diharapkan mampu menjaring bibit atlet potensial. Baik itu untuk atlet prestasi maupun atlet pelajar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau Boby Rachmat saat membuka kegiatan Kejurda Sepaktakraw Antarklub Riau 2021 di GOR Sepaktakraw Purna MTQ.
"Selain itu kita juga berharap Kejurda ini mampu menggairahkan kompetisi olahraga sepaktakraw baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten Kabupaten/Kota," ujar Boby, Sabtu (30/10/2021).
Ia mengatakan dua hal tersebut memang yang diharapkan. Antara pengurus olahraga dengan pemerintah bersama-sama bergotong royong untuk bagaimana menggairahkan kembali kompetisi dan juga untuk mencari bibit atlet berprestasi.
"Kalaulah prestasi tanpa ada kompetisi, semuanya tak akan berjalan dengan baik. Jadi semua ini kita harap tak hanya di takraw namun di semua Cabor. Kita harapkan kegiatan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk Cabor lain," harapnya.
"Bersama-sama kita untuk ciptakan prestasi itu sendiri dan kita harap tak ada lagi atlet terkotak-kotak, bukan atlet dari satu Cabor ataupun bukan atlet Dispora, tapi adalah atlet Riau itu yg coba kita bangun bersama," imbuhnya.
Untuk itu Boby berharap dukungan dari semua pihak untuk bagaimana olahraga lebih baik kedepannya.
"Untuk hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sudah tahu kita hasilnya seperti apa. Dan untuk PON 2024 mendatang di Aceh sudah harus kita persiapkan dari sekarang," ungkapnya.
Ketua Persatuan Sepaktakraw Indonesia (PSTI) Riau, Rudianto Manurung mengatakan kemarin semua pengurus sudah melakukan evaluasi Pasca PON.
"Di dalam evaluasi tersebut, kami sebagai pengurus mengambil keputusan untuk menyelenggarakan turnamen untuk lebih lagi mencari prestasi untuk Sepaktakraw Riau. Karena sudah banyak yang ketinggalan, atlet kita juga terbatas, jadi karena kita butuh atlet lebih banyak lagi, maka kita buat turnamen ini untuk penjaringan," ujar Rudianto Manurung.
Lanjut Rudi, dalam turnamen ini dibentuk juga tim untuk menjaring mana-mana atlet yang bisa main untuk Riau di Provinsi, Nasional maupun internasional.
"Ini dampak dari evaluasi pasca PON, karena kita hanya dapat perunggu. Kita merasa kurang baik lagi. Ini menjadi pembelajaran dan kita optimis kembali untuk persiapan PON 2024 mendatang," jelasnya.
Dikatakan Rudianto, untuk Kejurda ini memang diselenggarakan untuk putra. Namun nantinya untuk putri akan dilakukan di dalam liga.
"Dalam waktu dekat kita akan menggelar liga yang akan berkesinambungan pertiga bulan selalu ada pertandingan selama 2 tahun berturut-turut. Jadi disitu nanti akan kita adakan untuk putri," pungkasnya.
Ketua Panitia Kejurda, Anton Prawoto, mengatakan inti dari Kejurda Antarklub Riau ini digelar adalah melihat potensi pemain-pemain sepaktakraw Riau yang bermain di klub-klub di semua daerah.
"Ayo kita bangun bersama sepaktakraw Riau. Kita cari bibit yang selama ini mungkin belum terlihat atau memang tak terlihat potensinya. Makanya kejuaraan ini antarklub, bukan antar kabupaten/kota. Biar banyak klub yang ikut dan banyak pemain yang berpartisipasi," ungkap Anton yang juga Kabid Binpres PSTI Riau.
"Untuk kegiatan ini, kita tetap menerapkan Protokol kesehatan," imbuhnya.