Santri Ponpes Cahaya harus menjalani masa-masa ujian dalam kondisi banjir yang mengharuskan mengungsi.
|
DUMAI (CAKAPLAH)-Banjir akibat luapan aliran drainase Rawang Cipto dan curah hujan yang tinggi tidak hanya menggenangi perkebunan dan pemukiman warga, namun Pondok Pesantren Cahaya di RT 10 Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai, juga ikut tergenang hingga proses belajar mengajar terhenti.
Ratusan siswa Ponpes Cahaya pun terpaksa mengungsi ke Kantor Komando Rayon Militer (Koramil) 02 Bukit Kapur Pasalnya, air luapan drainase Rawang Cipto telah merendam kamar dan tempat belajar para santri setinggi 50 sentimeter.
Camat Bukit Kapur, Agus Gunawan S.sos mengatakan, seluruh santri diungsikan ke kantor Koramil 02 Bukit Kapur yang tidak jauh dari lokasi ponpes.
"Di Kantor Koramil dengan rincian Santri putra : 73 dan Santri putri : 71. Sedangkan Pembina putra : 23
Pembina putri : 18 orang. Mereka terbagi dua, putra di kantor Koramil, sedangkan putri di ruko sepanjang Jalan Sukarno Hatta. Semuanya demi mengikuti proses belajar mengajar dimana saat ini sedang menjalankan ujian," jelasnya, Ahad (31/10/2021).
Untuk memenuhi kebutuhan santri, kini masyarakat ada yang membuka dompet peduli, berupa bantuan nasi bungkus, agar santri tetap tenang dalam menjalan aktifitas ujian dan proses belajar mengajarnya.
Di samping itu, salah satu tokoh Bukit Nenas, Suryadi berharap. Kondisi santri ponpes ini bisa mendapat perhatian dari intansi dan ukuran tangan masyarakat. Mereka merupakan generasi bangsa yang sedang diuji dalam menjalankan proses belajar mengajar sebagai bekal mereka di hari tua nanti.
Penulis | : | Ck5 |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Dumai |