PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pekanbaru melaksanakan Sayembara Gagasan Perancangan Kawasan Monumen Bahasa dan Museum Bahasa. Total hadiah yang akan diberikan oleh Pemko Pekanbaru sebesar Rp114.000.000.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Masriah mengatakan sayembara tersebut telah dibuka pendaftarannya sejak tanggal 12 Oktober hingga 11 November 2021.
“Selanjutnya batas akhir upload (unggah) karya oleh peserta akan ditutup pada tanggal 21 November dan penjurian tahap I akan dilakukan pada tanggal 22 dan 23 November untuk mendapatkan nominasi top 10,” katanya.
Selanjutnya, disampaikan Masriah, Pemko Pekanbaru bersama Pesona Indonesia serta Ikatan Arsitek Indonesia Riau akan melakukan penjurian tahap II pada tanggal 25 hingga 29 November sekaligus para peserta mempresentasikan karyanya dan pengumuman pemenang.
“Nantinya pada tanggal 30 November panitia atau tim penilai yang telah dibentuk oleh Pak Walikota akan menilai karya peserta sayembara sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang yang terpilih. Total hadiah yang akan didapatkan oleh peserta berjumlah Rp114.000.000,” cakapnya.
Disampaikannya lagi, sejak awal dibukanya pendaftaran sayembara tersebut, ada puluhan peserta yang ikut. Bahkan, kata dia peserta ada yang berasal dari Singapura.
“Hari ini sudah 70 peserta yang mendaftar untuk mengikuti sayembara tersebut. Termasuk warga negara Singapura,” imbuhnya.
Mantan Staf Ahli Setdako Pekanbaru ini menambahkan, pembangunan kawasan monumen bahasa dan museum bahasa di Komplek Perkantoran Walikota di Tenayan Raya akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Untuk anggaran bersumber dari APBD tahun 2021,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyiapkan lahan 10 hektare yang di dalamnya dibangun Monumen Bahasa Indonesia.
Rencana itu dibicarakan saat Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT menerima Kunjungan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru Datuk Sri Syahril Abu Bakar beserta rombongan di Perkantoran Tenayan Raya, Jumat (22/01/2021).
"Rencananya dibangun di sekitar Komplek Perkantoran Tenayan Raya. Monumen Bahasa Indonesia hanya satu di Indonesia, tepatnya akan dibangun di Riau," kata Walikota.
Kata Walikota, ini wujud rasa syukur, karena Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pembangunan itu perlu untuk menghormati leluhur yang menjulang Bahasa Melayu, sehingga sampai menjadi asal Bahasa Indonesia.
"Selain itu dapat menjadi media pembelajaran masa kini dan masa mendatang," jelasnya.
Dengan demikian, kata Walikota, kelak tugu dan monumen bahasa, akan berada dalam satu saujana peradaban yang tidak hanya membawa pesan akal budi, tetapi juga ekosistem.
Berbagai hal kemudian dapat dikembangkan di sini termasuk bersentuhan dengan teknologi komunikasi untuk menjembatani warisan budaya dengan perkembangan teknologi terkini.
"Sekaligus mendekatkan tradisi kepada generasi milinial dengan peralalatan kekinian pula," tambahnya.
Walikota ingin semangat yang sama dari berbagai pihak, untuk membangun monumen tersebut. "Pemko, LAM, budyawan, seniman, anggota DPRD, serta masyarakat akan kita libatkan dalam menyusun rancangan monumen ini," kata Walikota.
Penulis | : | Kholik Aprianto/Winne |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |