Husaimi Hamidi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau melalui Bapenda harus kreatif untuk menambah potensi pendapatan pada APBD 2022.
Karena, untuk diketahui pada APBD 2022 nanti, akan terjadi penurunan APBD lebih dari Rp1 triliun. Dimana pada APBD 2021 APBD Riau berjumlah Rp 9,3 triliun turun menjadi Rp8 triliun lebih.
Husaimi mengatakan, bahwa turunnya APBD tersebut disebabkan dampak dari bagi hasil dari pusat ke daerah.
"Maka tinggal upaya kita untuk mengejar potensi pendapatan. Diantaranya adalah pajak air permukaan, pajak kendaraan, dan lainnya," kata Husaimi, Rabu (10/11/2021).
Pajak air permukaan, kata Husaimi saat ini banyak permasalahan di beberapa perusahaan, ada yang terdaftar dan yang tidak. Maka hal tersebut harus dikejar.
Hal yang sama juga pada pada pajak kendaraan. Dimana ada Perda 0 persen biaya Bea balik nama. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan yang ada di Riau yang selama ini berpelat luar Riau bisa balik nama dan bayar pajak di Riau.
"Hal-hal ini harus dikejar. Kita berharap Bapenda harus mampu jemput bola menaikkan jumlah pendapatan," kata Husaimi.
Lebih jauh, ia mengatakan, bahwa selain dua hal tersebut, ada satu lagi potensi yang sangat besar yaini DBH CPO, yang harus masuk dalam RUU HKPD, dan harus didukung bersama.
Untuk diketahui, saat ini APBD 2022 sedang dalam tahap pembahasan, dan akan ketok palu pada 30 November mendatang. (Advertorial)
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |