PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengevaluasi investor pasar induk sampai kini belum terealisasi. Lama mangkrak, Pemko ingin lakukan test case terhadap PT Agung Rafa Bonai.
Namun, rencana itu belum dilakukan Pemko Pekanbaru. Walikota Pekanbaru Firdaus disinggung soal kelanjutan pasar di Jalan Soekarno Hatta itu mengaku kesulitan dan kewalahan.
Ingin membuat kebijakan tegas, Walikota pertimbangkan bahwa pengembangan merupakan investor lokal. "Pasar induk ini kita memang agak kesulitan dan kewalahan juga. Kita mau lebih tegas, investornya lokal. Kami juga berusaha bantu cari jalan keluar," kata Walikota, Kamis (11/11/2021).
Walikota menyebut salah satu yang menjadi keterlambatan adalah, krisis keuangan. Kondisi ini juga disebabkan 2 tahun ini pandemi Covid-19. "Ini juga beliau terus terang mengatakan dengan kondisi ekonomi seperti sekarang juga kesulitan. Mau suport dana dari perbankan ternyata tidak mudah," jelasnya
Walikota menyebut, Pemko juga sudah mencoba membantu dan mencari jalan keluar. "Kami sudah berusaha juga membantu bagaimana nanti mendorong mereka bisa mendapatkan suport dana untuk menyelesaikan," kata Walikota.
PT Agung Rafa Bonai yang menjadi pemenang lelang sistem Build Operate Transfer (BOT) harusnya menyelesaikan pekerjaan sejak beberapa tahun lalu. Pekerjaan pasar induk itu sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Mereka harusnya sudah menyelesaikan pekerjaan pada akhir tahun 2018. Namun, target itu tidak tercapai dan meminta waktu perpanjangan hingga Oktober 2019.
Seiring berjalan waktu, pekerjaan itu sampai sekarang belum selesai. Calon pedagang yang akan menempati pasar itu hingga kini ditampung di belakang Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |