DUMAI (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Kajati Riau Jaja Subagja meninjau pekerjaan pelebaran Jalan Arifin Achmad, Kota Dumai, Jumat (12/11/2021).
Pekerjaan pelebaran jalan tersebut menggunakan metode padat karya atau melibatkan masyarakat sekitar. Hal itu dalam rangkat pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Gubri Syamsuar mengatakan, pelaksanaan program pelebaran jalan dengan sistem padat karya tersebut dalam rangka pemulihan ekonomi di saat pandemi Covid-19.
"Kegiatan pelebaran jalan dengan sistem padat karya ini juga untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar yang saat ini terdampak Covid-19," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com di sela-sela tinjuan.
Gubri menjelaskan, kegiatan padat karya pelebaran jalan Arifin Achmad tersebut, ada 150 pekerja yang dilibatkan. Dimana perhari masyarakat mendapatkan upah Rp150 ribu.
"Tadi kami juga sudah berbincang dengan masyarakat, mereka sangat terbantu dengan adanya program padat karya tersebut," ungkapnya.
Selain di Kota Dumai, kegiatan serupa juga dilaksanakan di kabupaten/kota lain. Hal tersebut juga dalam rangka pemulihan ekonomi.
"Di daerah lain juga ada seperti ini, melibatkan masyarakat sekitar sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat dimasa pandemi," cakapnya.
Sementara itu, Kajati Riau Jaja Subagja mengatakan, pihaknya mendukung program padat karya yang dilaksanakan oleh Pemprov Riau, dimana tujuannya untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19.
"Kami mendukung kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Riau ini, apalagi melibatkan masyarakat melalui program padat karya untuk pembangunan infrastruktur. Jika infrastruktur baik, tentunya pemulihan ekonomi juga bisa cepat membaik," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Riau, Taufiq OH melalui Kepala UPT II, Rahmad Ramadianto mengatakan, jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat pada program padat karya tersebut adalah pekerjaan yang digolongkan bisa dikerjakan oleh masyarakat.
"Jadi pekerjannya itu seperti pembersihan rumput dan pembuatan baju jalan. Karena metode padat karya ini tidak perlu teknologi tinggi dan bisa menggunakan tenaga manusia," ujarnya
Namun demikian, nantinya untuk pengecoran di sepanjang bahu jalan tetap menggunakan material sesuai standar jalan rigid yakni menggunakan beton.
"Jadi masyarakat hanya melakukan proses penggalian saja, untuk pengecorannya tetap menggunakan mesin sesuai standar. Total panjang bahu jalan yang dikerjakan dengan sistem padat karya ini mencapai 1,5 Km," tutupnya. (ADV)
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Dumai |