ROHUL (CAKAPLAH) - Tim Penanganan Stunting Provinsi Riau, menilai penanganan stunting di Kabupaten Rokan Hulu masih dalam jalur yang benar. Hal itu ditunjukkan dari terealisasinya target penurunan angka stunting secara konsisten setiap tahunnya.
Menurut Tim Penanganan Stunting yang juga bagian Fungsional pada Bappedalitbang Riau, Tuti Rahmawati target penurunan angka stunting, Provinsi Riau ditargetkan 14 persen penurunannya dengan sekitar 2 persen per tahun, sementara di Rokan Hulu sendiri sudah sejalan dengan penurunannya 2 persen pertahun.
Menurutnya, dibandingkan kabupaten lain, pelaksanaan intervensi kecakupan di Rokan Hulu sangat baik. Namun harus ada percepatan terutama dalam keaktifan posyandu, kecakupan pengembangan pangan lokal untuk keluarga berisiko stunting.
"Kemudian ada lagi terkait dengan parenting bagaimana mengedukasi kelompok-kelompok sasaran seperti ibu hamil dan keluarga seribu hari pertama kehidupan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan di itikad keluarga," cakap Tuti, saat melakukan asistensi di Rohul beberapa waktu lalu.
Tuti Rahmawati juga menyampaikan sejauh ini yang menjadi kendala adalah terkait koordinasi dan konvergensi antara semua OPD dan sektor terkait.
"Bukan hanya peran dari sektor pemerintah namun juga dari pihak swasta, di Rokan Hulu inikan banyak juga perusahaan yang memang sebaiknya berkontribusi lebih banyak terhadap program penurunan stunting di Rokan Hulu," jelasnya.
Tuti menjelaskan, dibanding rata-rata provinsi, angka stunting di Rohul sebenarnya cukup baik, dimana Provinsi Riau berada di angka 27 persen sementara di Rokan Hulu sudah berada di angka 24 persen.
"Bahkan berdasarkan hasil dari Leskesdes 2013 dan 2018 penurunannya sudah sangat baik. Dalam artian upaya upaya dari Pemerintah Rokan Hulu sudah sangat baik dalam upaya percepatan penanganan penurunan stunting," ujarnya.
Sesuai standar WHO, Riau secara global harus berada di bawah angka 20 persen, namun saat ini Riau baru berada di angka 27 persen, oleh karena itu sesuai target pada tahun 2024 di akhir periode Gubernur angka stunting di Riau ditargetkan di angka 18 persen.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Ir. Ruslan mengatakan, penanganan menurunkan angka stunting di Kabupaten Rokan Hulu perlu adanya kekompakan. Pada dasarnya, kekompakan tersebut sudah terjalin hanya saja dikarenakan covid-19 membuat penanganan tidak maksimal.
Menurut Ruslan, ada sekitar 10 OPD yang terlibat, penanganan stunting di Rokan Hulu juga memiliki progres dalam tahun ke tahun dimulai dari tahun 2017 hingga tahun 2020 dalam penanganannya angka stunting menurun tapi tidak signifikan.
"Kita harus tingkatkan penanganannya, memang ada beberapa data kita yang nomor 1 di Riau yakni sanitasi 92,7 persen, oleh karena itu kita mengharapkan pada tahun 2021 ini stunting semakin menurun, sebab program dari tim koordinasi stunting yang ditaja oleh Bappedalitbang Riau dengan membuat suatu program target penurunan stunting 2 persen di tahun 2021 hingga tahun 2026," ungkap Ruslan.
"Kita berharap dengan program target ini di tahun 2026 angka stunting bisa berada di bawah angka 10 persen," tambah Ruslan.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |