Banjir melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Foto: Detik.com
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Pimpinan DPR melalui Wakil Ketua Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), menyebut peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sebagai peringatan keras bagi kita semua untuk selalu menjaga lingkungan.
"Banjir ini menjadi peringatan bagi kita semua agar selalu menjaga lingkungan, menjaga hutan agar alam bersahabat dengan kita dan bencana tidak terjadi,” ungkapnya kepada wartawan dalam keterangan tertul is, Senin (15/11/2021).
Sebagaimana diketahui saat ini, sebanyak 10.381 kepala keluarga atau sekitar 33.221 jiwa warga terdampak banjir di 12 kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, masih mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
”Saya sampaikan rasa empati mendalam atas musibah banjir yang menimpa saudara, sahabat saya warga Sintang Kalimantan Barat yang sudah empat pekan mereka dalam keadaan susah, kesulitan air bersih, pasokan makanan terbatas, listrik putus,” ujarnya.
Gus Muhaimin menambahkan, para korban banjir ini sangat membutuhkan uluran tangan dari semua pihak. Baik bantuan makanan, minuman, tempat tinggal sementara, alat evakuasi dan kebutuhan lainnya, terutama untuk anak-anak dan usia lanjut.
”Saya meminta Fraksi PKB Pusat maupun Kalimantan Barat, untuk membantu warga terdampak di Sintang dan kabupaten sekitarnya. Terima kasih untuk Daniel Johan, anggota DPR RI dari Dapil Kalbar dan Agam, Ketua DPC PKB Sintang. Teruslah menggalang gotong royong membantu warga,” tuturnya.
Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini juga meminta pemerintah pusat dan daerah, agar menyalurkan bantuan. Terutama bahan makanan untuk kebutuhan sehari-sehari.
"Pasukan PKB di daerah siap bersama pemerintah membantu warga Sintang,” urainya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, warga Sintang yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan BPBD.
Pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum, yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.
Data per Sabtu (13/11) sekitar pukul 17.00 WIB, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari 9 kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021 lalu.
Hingga saat ini, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Sintang, meskipun debit air sempat turun.
Kondisi ini membuat warga tetap bertahan di tempat-tempat pengungsian.
BPBD Sintang juga telah mengoperasikan 5 pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan.
Kelima pos lapangan berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.
Pos pengungsian maupun dapur umum tersebar di 12 kecamatan.
BPBD Sintang mencatat jumlah populasi terdampak, sebanyak 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa.
Masyarakat terdampak ada di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kalimantan Barat |