(CAKAPLAH) - “Meski Jauh dimata, namun dekat di hati”, sepertinya kata kiasan itu tidaklah sepenuhnya berlaku. Di masa kini jarak bukanlah menjadi masalah, bukan juga menjadi penghalang bagi setiap orang. Jika dulu, jarak bisa memisahkan hubungan, memutus silaturahmi, dan menghambat pengetahuan, maka di masa kini jarak hanyalah sebatas angka dan waktu saja. Hal ini tentu saja akibat pengaruh kehadiran teknologi.
Kecanggihan teknologi memang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia, pengaruh yang terjadi juga tidak selamanya yang positif, ada juga pengaruh yang negatif. Termasuk pengaruh perkembangan teknologi digital.
Sejak terjadinya revolusi digital, segala hal terkait kehidupan manusia dirasa semakin lebih mudah. Dimana segala hal terutama terkait informasi terasa semakin jelas, lengkap, dekat dan akurat.
Apalagi kini, sistem pengoperasian teknologi juga semakin simpel, terbukti kini segala usia mulai dari anak-anak hingga dewasa memiliki keterikatan bahkan ketergantungan erat dengan teknologi. Kini teknologi memang sudah dalam genggaman manusia. Dengan adanya teknologi digital, yang jauh akan menjadi dekat, yang tersembunyi akan terpublikasi bahkan menjadi viral, yang tidak tahu akan menjadi berilmu.
Kehebatan dan keampuhan teknologi digital, juga berpengaruh pada bidang pariwisata. Baik pemerintah sebagai pengelola ataupun masyarakat sebagai pengunjung tempat wisata bisa memanfaatkan teknologi digital.
Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Artinya, tingkat intensitas dan keaktifan masyarakat Indonesia menggunakan internet termasuk media sosial sangat lah tinggi. Kondisi ini sangat menguntungkan jika mampu digarap cantik oleh pengelola tempat pariwisata sebagai media promosi dan pemasaran.
Misalnya saja. Dengan ketajaman hasil jepretan kamera, yang lalu di publish di media-media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter, vlog dan sebagainya merupakan bentuk output dari teknologi digital, kita bisa mempromosikan tempat wisata, hasil budaya atau produk lokal dengan kualitas terbaik melalui internet.
Pemerintah sebagai pengelola tempat wisata bisa memanfaatkan dan menggunakan fasilitas dan menu yang ada pada teknologi digital. Misalnya saja. Potensi wisata Puncak Mahligai Indah, Puncak Kompe, Puncak Pukatan, Hutan Pinus Kampar dan lain sebagainya yang ada di Kabupaten Kampar Riau. Tempat wisata yang memiliki latar pemandangan yang indah atau sekarang lebih familiar di sebut instagramable ini jika dipublish dengan pengambilan sudut foto yang pas, dan tingkat ketajaman gambar yang baik, maka akan berpotensi untuk dipasarkan melalui media internet.
Setelah dikemas apik dengan menggunakan teknologi yang baik, maka tugas pemasaran akan semakin mudah. Karena melalui informasi melalui media-media sosial, akan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan, tempat wisata yang dipromosikan dan berusaha membujuk konsumen potensial agar berhasrat untuk datang berkunjung.
Jika ini terjadi, tentu saja akan membawa keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat sekitar tempat wisata, bagi pengelola wisata dan kepuasan bagi pengunjung.
Jadi, tak pelak lagi teknologi digital memang merupakan senjata ampuh yang mempunyai pengaruh besar dalam semua lini bidang kehidupan. Untuk itu perlu kebijaksanaan dalam penggunaannya. Ibarat mata pisau, jika teknologi mampu kita pergunakan dengan baik, makai a dapat membantu dan menuntaskan masalah kita. Namun, jika kita salah menggunakannya, maka teknologi akan menjadi alat pembunuh yang menakutkan.***
Penulis | : | Yusrizal, Pemerhati Sosial |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Cakap Rakyat |