Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aplikasi MiChat akhir-akhir ini menjadi sorotan di Kota Pekanbaru. Sebab, ada beberapa kejadian pria jadi korban pengeroyokan setelah memesan pekerja seks komersial atau PSK melalui aplikasi itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri mengatakan aplikasi itu merupakan aplikasi yang berpotensi prostitusi online. Fasilitas atau sarananya, itu harus dieksekusi.
"Harus dipantau, kalau perlu ditutup. Itu maunya kita. Kominfo kan bisa. Karena ini sudah banyak korbannya," kata Azwendi, Kamis (25/11/2021).
Ia menyebut, dampak dari aplikasi itu cukup luas. Sebab, terlalu mudah untuk diakses oleh masyarakat umum. Ia juga khawatir pelajar juga menggunakan aplikasi itu.
"Kalau di tingkat sekolah kita minta pihak sekolah merazia handphone. Apakah ada aplikasi yang mengarah ke sana. Harus kita awasi dan harus kita kendalikan," tegasnya.
Ia juga menyoroti pihak hotel. Sebab, hotel menjadi tempat para PSK online ini beroperasi dan menerima tamu. Ia juga meminta pihak hotel selektif untuk menerima tamu.
"Kemudian juga hotel. Mereka adalah penyiap sarana dan prasarananya. Jadi, kalau ada kita curigai mereka bermarkas atau stay saya minta juga hotelnya diberi sanksi. Karena saya lihat modusnya sama. Mereka menyewa hotel tersebut, mereka menyiapkan kamar kemudian tamu datang," jelasnya.
"Saya bukan menyalahkan hotel. Tapi tolong sebagai pelaku usaha mengantisipasi. Kalau orangnya itu saja, tamunya itu saja, tolong itu diantisipasi. Kalau tidak saya kira itu pembiaran," tambahnya.
Instansi terkait seperti kepolisian dan instansi lainnya juga diminta intens mengawasi persoalan ini. "Kepolisian kami berharap, juga instansi lainnya. Mari kita pantau ini. Karena sudah banyak korban," jelasnya. (Parlementaria)
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Hukum, Kota Pekanbaru |