Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Triono Hadi angkat bicara terkait hasil evaluasi pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Riau. Dimana ada pejabat yang tetap di posisinya, ada yang dirotasi, ada yang didemosi, serta masih adanya jabatan yang kosong saat ini.
Kepada CAKAPLAH.com, Triono mengatakan, evaluasi pimpinan, dalam hal ini, Gubernur Riau, terhadap anggotanya (bawahannya), sesuatu yang memang harus dilakukan. Untuk melihat bagaimana kinerja bawahannya untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Konsekuensi dari evaluasi, sambung Triono, jika kerjanya bagus maka digunakan lagi, jika kerjanya kurang bagus di tempat tertentu maka dipindahkan ke ke tempat yang lain sebagai uji coba lagi, dan jika kerjanya sangat kurang bagus maka dinonjobkan atau "diparkirkan".
"Tentu dengan syarat evaluasi kinerja harus dilakukan secara benar, objektif, sehingga apa yang akan dicapai benar-benar dapat diwujudkan. Menempatkan seseorang pada jabatan eselon II memang harus benar-benar orang -orang yang memiliki leadership yang baik. Memiliki misi, strategi dan memahami apa yang menjadi tugas dan fungsinya, serta tentunya dengan tingkat integritas yang tinggi. Kita tunggu kinerja mereka," kata Triono.
Triono mengatakan, dengan adanya pos-pos jabatan yang masih kosong saat ini, juga berpengaruh besar terhadap kelangsungan pemerintahan.
"Bagaimana dengan posisi jabatan eselon II definitf yang masih kosong saat ini, tentu secara administrasi nantinya akan menggangu. Apalagi pada OPD yang strategis tersebut. Maka ini harus segera diisi dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar melantik 32 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Riau hasil evaluasi kinerja dan kompetensi manajerial beberapa waktu lalu.
Pelantikan yang dilakukan di Gedung Daerah Riau, Rabu (1/12/2021) itu dihadiri Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, dan Forkopimda Riau.
"Dari 41 jabatan Pemprov Riau yang dilakukan evaluasi, hari ini dilakukan pelantikan 32 pejabat," kata Gubri.
Adapun 32 pejabat yang dilantik pada jabatan baru diantaranya, Rudyanto jabatan baru Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Yurnalis (Staf Ahli Bidang Pemerintahan), Masrul Kasmy (Asisten I Setdaprov Riau), Zulkifli Syukur (Kepala Biro Kesra), Elly Wardhani (Kepala Biro Hukum dan HAM).
Kemudian Jhon Armedi Pinem (Karo Perekonomian dan SDA), Alzuhra Dini Alinoni (Karo Pembangunan), Jhoni Irwan (Asisten III Setdaprov Riau), Aryadi (Karo Administrasi Pimpinan), Muflihun (Sekwan DPRD Riau).
Selanjutnya, Sigit Juli Hendriawan (Kepala Inpektorat), Emri Juli Harnis (Kepala Bappedadalitbang), Indra SE (Kepala BPKAD), Syahrial Abdi (Bapenda), Jenri Salmon Ginting (Kesbangpol), Asrizal (BPSDM), Kemal (Karo Ortal).
Lalu, Mamun Murod (Kepala DLHK), Herman M (Kepala Kelautan dan Perikanan), Hadi Penandio (Kasatpol PP), Roni Rakhmar (Kadispar), Zulfadli (Kadis Perkebunan), Raja Yoserizal (Kepala Dinas Kebudayaan), Boby Rahmat (Kepala Dispora), Helmi D (Kepala DPM-PTSP), Syahfalevi Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura), Evarevita (Kadis ESDM).
Herman ST MT (Kadis Perternakan dan Kesehatan Hewan), Rahima Erna (Kepala Diskominfo), Mimi Yuliani Nazir (Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip), dan M Taufiq OH (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM), Ikhwan Ridwan (Kepala BKD Riau).
Dengan dilantiknya 32 pejabat tersebut, maka ada beberapa jabatan yang kosong karena pejabat sebelumnya pindah jabatan, demosi dan non jon.
Berikut jabatan Pemprov Riau yang kosong dan akan diisi melalui asessment terbuka, Dirut RSUD Arifin Achmad, RS Jiwa Tampan, RS Petala Bumi, Kepala Disdik, Asisten II, Karo Umum, Kadis PUPR, Kadiskes, dan Kepal Dinas PMD Riau.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |