Triono Hadi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejumlah pejabat eselon II Pemprov Riau didemosi atau turun ke eselon III pada evaluasi pejabat baru-baru ini. Hal ini mendapat pertanyaan dari beberapa pihak. Apakah memang pejabat bersangkutan tidak layak secara kemampuan sehingga harus demosi, atau ada motif lain?
Menanggapi hal itu, Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Riau, Triono Hadi mengatakan, secara orang perorang tentu pihaknya tidak mengetahui kapasitasnya. Namun, memang idealnya adalah jika bagus maka pejabat terkait dipromosikan, jika dianggap bagus maka dirotasikan, jika kurang bagus didemosikan, jika buruk sekali maka dinonjobkan.
Hanya, sambung Triono, dalam konteks birokrasi yang berkembang, sulit untuk dipisahkan antara birokrasi dan politik.
"Penempatan orang di suatu tempat, termasuk mendemosikan atau mempromosikan itu cenderung tidak terlepas dari pendekatan politik," ujarnya.
"Pertanyaanya, mengapa didemosikan? Apakah karena benar kinerjanya buruk atau ada motif tertentu, misalnya biar tetap ada jabatan, atau karena kemampuan pada jabatan tersebut," cakapnya lagi.
Memang, kata Triono, termasuk mendemosikan pejabat memang wewenangan dari atasan untuk meletakkan siapa dan ke mana anak buahnya.
"Tentu dengan syarat evaluasi kinerja harus dilakukan secara benar, objektive sehingga apa yang akan dicapai benar-benar dapat diwujudkan. Menempatkan seseorang pada jabatan eselon II memang harus benar-benar orang-orang yang memiliki leadership yang baik. Memiliki misi, strategi dan memahami apa yang menjadi tugas dan fungsinya, serta tentunya dengan tingkat integritas yang tinggi," tukasnya.
Untuk diketahui, saat ini ada enam pejabat yang turun eselon. Antara lain, Kadis Pendidikan Zul Ikram turun jabatan jadi Kabid Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan, Kadis Kominfotik Chairul Riski turun jadi Kacab Dinas Wilayah III Siak Sri Indrapura Dinas ESDM, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Rahmat Setiawan turun jadi Kabid Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol. Karo Pengadaan Barang dan Jasa Agussalim turun jadi Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip, Direktur RSJ Tampan Hasneli Juwita turun jadi Wakil Direktur Perencanaan dan KeuanganKeuangan RSJ Tampan.
Sedangkan Karo Umum Irwan Kurniawan tetap non job dengan menjadi staf di Dinas Perkebunan. Sementara mantan Kadis ESDM Indra Agus non job dengan indikasi karena tersangkut kasus korupsi.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |