

![]() |
Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pria bernama Wariso (53) ditemukan tewas di kebun karet Dusun Pasar, Desa Sungai Langsat, Kecamatan Pangeran Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Korban diduga diserang binatang buas. Ditemukan 8 bintik misterius di sekitar leher korban.
Tidak ditemukan ada tanda kekerasan di tubuh korban tapi di leher korban ada 8 bintikan bekas gigitan binatang. Belum diketahui pasti, binatang apa yang menyerang warga Desa Sungai Bawang, Kecamatan Singingi itu.
Informasi yang dirangkum, korban bersama istrinya Siti Rahayu pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 07.00 WIB berangkat dari rumahnya ke kebun karetnya di Dusun Pasar, Desa Sungai Langsat. Pagi menjelang siang, korban dan istrinya sama-sama berada di kebun karet untuk mengumpulkan getah karet yang telah 3 hari dideres.
Sekitar pukul 12.00 WIB, korban dan istrinya pulang ke rumah untuk istirahat dan makan siang. Setelah itu, sekitar pukul 14.00 WIB, korban berangkat sendiri ke kebun karet dan istrinya diminta menunggu di rumah dikarenakan sisa getah karet yang dikumpulkan tinggal sedikit.
Menjelang malam, korban Warsito tak kunjung kembali ke rumah. Istri korban berulang kali menelepon untuk mengetahui kabar suaminya tapi handphone tak kunjung diangkat. Gelisah, istri korban menyusul ke kebun dan menemukan suaminya sudah tidak bernyawa.
Warga yang mendengar teriakan istri korban langsung berhamburan ke kebun karet. Korban akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Pangean untuk divisum.
Tim dari Polres Kuansing dan Polsek Pangean melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian. Hasilnya, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
Terpisah, Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar, mengungkap berdasarkan hasil pemeriksaan luar terhadap korban oleh dokter, ditemukan bintikan darah sebanyak 8 titik pada leher sebelah kanan, dengan ukuran 0,1x0,1 cm.
"Permukaan kulit korban, tidak ada bekas luka koyak atau robek. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Hansen, Senin (6/12/2021).
Hansen belum bisa menyebutkan penyebab pasti kematian korban karena harus berdasarkan hasil autopsi. "Namun tindakan autopsi tidak dilakukan, karena pihak keluarga tidak berkenan untuk diautopsi, dan pihak keluarga korban meminta agar korban segera dimakamkan," kata Hansen.
Hansen menjelaskan, dari lokasi tak ditemukan pula tanda-tanda kehadiran binatang tertentu, seperti ada bekas jejak, atau ada bagian tubuh satwa yang tertinggal. Ia juga belum bisa memastikan binatang apa yang menyerang korban hingga meregang nyawa.
"Itu (binatang yang menyenangkan korban, red) yang kami belum jelas. Pihak kepolisian juga tidak berani membuat statement, karena hal tersebut ada di ranah pihak medis," kata Hansen.
Penulis | : | Ck2 |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Hukum, Kabupaten Kuantan Singingi |











































01
02
03
04
05


















