Ratusan mahasiswa Unri melakukan aksi di rektorat terkait status Syafri Harto yang masih aktif mengajar, Senin (7/12/2021).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Mahasiswa Universitas Riau (Unri) meminta agar Rektor Aras Mulyadi bersikap tegas kepada Syafri Harto yang menjadi tersangka kasus dugaan pelecehan seksual.
Presiden Mahasiswa BEM Unri, Kaharuddin mengatakan, mereka masih belum puas atas sikap dan keputusan Rektor, yang belum juga menonaktifkan jabatan Syafri Harto sebagai Dekan dan dosen.
"Kita minta sanksi administratif yang diberikan oleh Rektor, yakni menonaktifkan hak pendidikan Syafri Harto sebagai pendidik, juga dalam hal ini jabatannya sebagai Dekan," ujar Kaharuddin, Selasa (7/12/2021).
Ia juga menyayangkan, saat ratusan mahasiswa kemarin melakukan aksi dan ingin menyampaikan aspirasi, Rektor Unri tidak berada di tempat, karena keluar kota.
"Saat kita melakukan aksi kemarin, Rektor keluar kota. Sampai hari ini Syafri Harto masih belum dinonaktifkan, oleh karena itu mahasiswa mendesak untuk menonaktifkan Syafri Harto, beliau saat ini masih aktif mengajar," ungkapnya.
Hal tersebut merujuk pada kebijakan bimbingan skripsi satu pintu yang beberapa waktu lalu dikeluarkan oleh pihak FISIP yang ditandatangani oleh Syafri Harto.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa Universitas Riau (Unri) menyerbu gedung Rektor Unri, Senin (6/12/2021). Aksi mereka itu lantaran, pihak Rektor tidak tegas dalam penanganan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus.
Atas bentuk kekecewannya, ratusan mahasiswa juga terlihat beramai-ramai melakukan aksi penyegelan terhadap ruang Rektor Unri.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Hukum, Pendidikan, Riau |