Ratusan perawat meninggal dunia selama pandemi. (Foto: Ilustrasi/Ist)
|
(CAKAPLAH) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) prihatin atas banyaknya perawat di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. PPNI meminta agar pemerintah memberikan perhatian khusus serta memperhatikan kesejahteraan perawat.
Sebanyak 702 perawat di seluruh Indonesia meninggal dunia dalam saat bertugas dalam penanganan Covid-19 hingga akhir Desember 2021. Mereka meninggal akibat terpapar Covid-19 baik di rumah maupun di rumah sakit.
Kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada bulan Juli 2021,yakni sebanyak 485 orang. Ketua Umum PPNI Hanif Fadhilah mengaku kaget dan prihatin atas tingginya data perawat di seluruh Indonesia yang meninggal dunia.
“Untuk mengantisipasi banyaknya perawat atau tenaga medis yang meninggal, PPNI berusaha meningkatkan profesionalisme keperawatan selama penanganan Covid-19,” kata Ketum PPNI Hanif Fadhilah dalam musyawarah wilayah di Grobogan, Ahad (12/12/2021).
Ketua DPW PPNI Jateng Edy Wuryanto mengatakan bahwa nasib tenaga honorer kesehatan untuk sat ini sangat kompleks dan butuh penyelesaian yakni status kepegawaian dan kesejahteraan.
“Kami akan mengusulkan ke presiden agar tunjangan dan kesejahteraan di masa pensiun akan terjamin,” katanya.
Peran serta perawat honorer di masa pandemi ini dianggap sangat dibutuhkan. Sementara perhatian dari pemerintah terkait kondisi kesehatan dan kesejahteraan minim untuk diperhatikan.
PPNI berharap agar seluruh tim medis baik yang PNS maupun honorer untuk diperhatikan secara imbang dan baik.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | iNews.id |
Kategori | : | Nasional |