Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar memantau jalannya proses belajar tatap muka terbatas beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Cakaplah.com
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati meminta Pemerintah Provinsi Riau harus siap dengan skenario baru di bidang pendidikan untuk mengantisipasi naiknya kasus Covid-19 varian baru Omicron.
Sebagaimana diketahui, kasus baru Covid-19 akibat varian Omicron bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mendeteksi dua pasien konfirmasi varian Omicron sehingga tercatat lima kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia.
"Karena Covid-19 belum usai, dan ditambah lagi adanya varian baru Omicron, maka Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan harus siap dengan skenario baru bidang pendidikan," katanya.
Menurut politisi PAN itu, untuk mengantisipasi kasus Covid-19 naik dengan varian baru, Pemprov Riau, yakni Dinas Pendidikan harus menyusun strategi performa pendidikan agar kualitas pendidikan tidak semakin turun tapi semakin baik meski di masa pandemi Covid-19.
"Harus ada strategi performa di bidang pendidikan akan kualitas pendidikan tidak menurun tapi kasus tidak bertambah," kata Ade.
Di satu sisi, Disdik, kata Ade, tetap memberlakukan pembelajaran daring untuk mengisi kekosongan waktu siswa pada jam-jam yang seharusnya mereka sekolah.
Terkait adanya rencana penambahan jam pertemuan tatap muka, kata Ade lagi, pihaknya mendukung setelah dua tahun daya tangkap dan sosialisasi tidak didapat siswa.
"Namun harus dipersiapkan secara secara matang," tukasnya
Sebelumnya Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau juga sudah melakukan kajian terkait penambahan hari dan jam belajar pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Riau |