PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diawal 2017 cukup mengkhawatirkan. Baru dua minggu berjalan, sudah 21 warga Pekanbaru dilaporkan diserang penyakit DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aigipty.
Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, Gustiyanti mengatakan, pada minggu pertama Januari 2017, Enam warga terserang DBD. Pada Minggu kedua bertambah 15 kasus lagi.
"Ya, minggu pertama Januari ada 6 kasus DBD, Minggu kedua nambah 15 kasus lagi jadi januari ini sudah 21 kasus DBD yang terdata,"ujarnya,Senin (16/1/2017).
Menurutnya, dengan kondisi cuaca yang panas kering saat ini, memang perkembangan nyamuk yang membawa DBD tidak terlalu signifikan. Namun masyarakat perlu tetap waspada.
"Antisipasi harus tetap lakukan 3 M plus dan berperilaku hidup sehat," kata dia.
Ia juga menyebut, tahun ini Diskes siap dengan Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan. Tetapi Diskes harus tetap melakukan fogging sesuai SOP (Standart Operation Presedure)
Jadi apabila ada kasus, Diskes lakukan penyelidikan etiomologi. Jika dinyatakan ada jentik nyamuk, baru dilakukan fogging. "Bisa saja yang terkena DBD itu bukan di lingkungan tempat tinggal. Bisa saja dari tempat kerja dan sekolah," kata dia.
Untuk itu, kata dia, Diskes harus lakukan penyelidikan, sebelum diputuskan melakukan fogging. "Kalau ada tiga orang demam baru lakukan fogging," imbuhnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |