PEKANBARU (CAKAPLAH) - Fascreeya Indonesia, sebuah lembaga yang bergerak di bidang fashion dan kreatifitas, menggelar kegiatan Road to Soematra Fashion Bration yang digelar di Mal SKA Pekanbaru. Kegiatan yang mengangkat tema Wastra ini digelar 5-9 Desember 2021.
"Event ini hanya momentum. Yang kami inginkan adalah pasca pandemi ekonomi bisa bergerak. Kami ingin dengan kegiatan ini industri fashion bisa hidup dari hulu ke hilir. Baik itu oleh pengrajin, designer serta pelaku usaha semuanya tumbuh," ujar Anas Maghfur selaku Founder Fascreeya dalam Press Conference yang digelar Ahad (9/1/2022).
Ia mengatakan adapun maksud dan tujuan digelarnya kegiatan ini adalah yang pertama guna mendukung gerakan bangga buatan Indonesia. Untuk itulah, kegiatan ini mengangkat tema Wastra yaitu dengan mengangkat ciri khas kain dari daerah masing-masing.
"Kami ingin mengenalkan Riau ke wilayah di luar Sumatrea. Jadi supaya tidak membebani designer yang ingin ikut dalam gelaran ini, kami akhirnya mengambil keputusan untuk tidak harus Wastra Riau namun boleh Wastra daerah masing-masing. Makanya yang ikut ada designer dari Makasar, Tangerang dan lainnya. Mereka menggunakan wastra dari daerah masing-masing," ucapnya.
Disampaikan Anas Maghfur, pihaknya juga ingin mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat industri Fashion muslim dunia tahun 2024 mendatang.
"Selain itu kita juga ingin menjaga, melestarikan dan mempertahankan kultur dalam berbusana dengan menggunakan bahan wastra nusantara agar mampu bersaing secara global. Tak lupa kita juga ingin menghidupkan dunia pariwisata dengan program fashion travel," ucapnya.
Dalam agenda Road to Soematra Fashion Bration ini, ujar Anas, pihaknya juga menggelar pemilihan Model Hunt yang digelar secara online. Untuk pendaftar itu ada sekitar 100 orang, kemudian setelah diseleksi terpilih 65 orang seleksi tahap 2, kemudian terpilihlah 20 orang yang masuk final dan selanjutnya akan dipilih 1 orang Face Icon cewek dan cowok.
"Yang nantinya akan menjadi wajah dari Soematra Fashion Bration. Dia punya tugas menjadi duta untuk memperkenalkan Soematra Fashion Bration, dan dia akan tampil di sepanjang pagelaran Soematra Fashion Bration. Dan nanti juga saat ada penyelenggaraan Fashion Bration di luar Sumatera, mereka akan diundang dan dilibatkan," ucapnya.
Lanjut Anas, kegiatan Road to Soematra Fashion Bration ini hanya awal. Untuk acara puncaknya akan digelar 13- 20 Maret 2022. Dalam kegiatan itu setidaknya akan ada 90 designer dari seluruh Indonesia dengan 540 outfit atau pakaian. Semuanya akan ditampilkan di Riau dan orang-orang akan datang ke Riau.
"Untuk acaranya yang utama adalah Fashion Show, karena itu adalah produk utama dalam event ini. Kemudian ada bazar fashion, juga kita rencanakan akan ada Fashion Travel yang akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata. Selain itu juga akan ada workshop yang kami gelar secara online," sebutnya.
Kabid Pembangunan Sumber Daya Industri Kerja sama dan Promosi (PSDIKP) Diseprindagkop UKM Riau, Lofina yang hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan Pemprov Riau sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini.
Ia mengungkapkan, Soematra Fashion Bration ini akan memberikan dampak yang luar biasa untuk meningkatkan UKM yang ada di Riau terutama dibidang industri fashion yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.
"Multiplier effectnya akan sangat luar biasa meningkatkan juga UKM-UKM kita yang selama ini cukup terpuruk di masa Pandemi Covid-19 ini sekarang sudah mulai membaik," tuturnya.
Lofina melanjutkan, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan khususnya di bidang fashion, maka diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di Provinsi Riau.
"Dan kita berharap akan terus menjaga prokes, supaya kegiatan dapat terus berjalan, ekonomi kita di Riau dapat terus meningkat lagi dan kesehatan kita tetap terjaga," sebutnya.
Kedepannya pengembangan batik di Riau juga akan selalu didukung. Apalagi Ketua Dekranasda Riau, Misnarni Syamsuar sangat konsen dalam pengembangan batik di Riau. Bukan hanya sekarang, Misnarni Syamsuar telah mengambangkan batik sejak menjadi Ketua TP PKK Kabupaten Siak hingga saat ini menjadi Ketua TP PKK Provinsi Riau.
Bahkan jelasnya, kecintaan Misarni Syamsuar untuk memajukan batik sangat luar biasa. Di masa Pandemi Covid-19, Ketua Dekranasda Riau tersebut mampu menciptakan batik Corona karyanya sendiri.
"Apalagi sekarang kapasitas beliau menjadi ibu Ketua Dekranasda, beliau mengembangkan batik yang ada di Riau. Bahkan di moment pandemi Covid-19, beliau abadikan dalam satu karya beliau yaitu batik Corona yang kita mengingat bahwa Corona itu pernah ada dan itu ada di batik di desain secara khusus oleh Ibu Gubernur," sebutnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau Maria Cahyaningtyas dan juga Nenda Pratiwie selaku Asia Pasific Rayon (APR) Coorporate Communication.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |