PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ratusan imigran Afganistan yang berada di Kota Pekanbaru menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor International Organization for Migration (IOM) perwakilan Pekanbaru, Riau Jalan Soebrantas, Senin (17/1/2022). Pada aksi unjuk rasa tersebut, para imigran ini memboyong peti mati.
Juru Bicara Imigran Ali Gohari mengatakan aksi yang digelar hari ini sebagai buntut atas meninggalnya rekan mereka Sayid Nader Balkhi yang telah melakukan aksi gantung diri akibat depresi tak kunjung dikirim ke negara ketiga.
"Kita minta pertanggungjawaban UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees/PBB) dan IOM atas meninggalnya rekan kita itu," ujar Ali kepada CAKAPLAH.COM, Senin (17/1/2022).
Disampaikan Ali, rekan-rekan Sayid Nader Balkhi mengaku sangat prihatin dengan kejadian bunuh diri itu. Ia mengatakan bahwa Sayid Nader Balkhi diduga depresi karena sudah lama tidak ada kejelasan kapan keberangkatan ke negara tujuan.
"Teman kita yang bunuh diri itu punya lima anak. Dia sudah tiga tahun ini makan obat dokter psikolog. Dia kemungkinan depresi dengan keadaan ini. Kami semua selama ini berjuang bersama-sama. Kita selalu berdemo agar segera ada kejelasan nasib kami. Kami ini sudah ada di sini dari 3 sampai 10 tahun tapi tidak ada kejelasan pemberangkatan. Kita beberapa waktu lalu melakukan aksi jahit mulut, tapi juga tidak ada kejelasan," Cakap Ali.
Dikatakan Ali, secara rutin pihaknya akan terus melakukan aksi unjuk rasa seminggu sekali untuk meminta kejelasan atas nasib mereka.
"Kita sebelumnya sudah melakukan aksi jalan kaki dari Jalan Sudirman ke kantor IOM di Jalan Soebrantas, kemudian kita juga pernah melakukan aksi unjuk rasa dengan aksi jahit mulut. Kita ingin agar apa yang menjadi tuntutan kami bisa segera diterima dan mengirim kami ke negara ketiga. Kami sudah terlalu lama di sini," pungkasnya.
Sebagai informasi, Sayid Nader Balkhi ditemukan gantung diri pada 15 Januari 2022 pukul 20.40 WIB di tempat pengungsian mereka di Wisma Indah Sari Jalan Putri Indah Nomor 08 Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa suami dari Nasibah Musawi tidak tertolong.