Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nasib ratusan karyawan di PT Trans Pekanbaru Madani (TPM) semakin tak menentu, setelah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tak kunjung mencairkan gaji yang dinantinya. Para pekerja bus Trans Metro Pekanbaru pun mengambil jalan dengan melakukan mogok kerja guna menuntut haknya.
Direktur PT TPM, Azmi saat dikonfirmasi CAKAPLAH.COM mengaku tidak bisa berbuat banyak karena para karyawan melakukan mogok kerja. Akibatnya, tentunya layanan transportasi kepada masyarakat pun menjadi terganggu.
“Sebenarnya kami tak ingin seperti ini. Tapi seluruh karyawan menuntut agar gaji dibayarkan terlebih dahulu, baru mereka mau bekerja lagi. Kalau tidak dibayarkan, ya karyawan tetap tidak mau bekerja,” kata Azmi, Senin (24/1/2022).
Disebutkan Azmi, selama tahun 2021, Pemko Pekanbaru masih tetap memberikan subsidi kepada PT Trans Pekanbaru Madani. Akibat belum cairnya subsidi tersebut, maka pembayaran operasional bagi karyawan dan perawatan bus TMP menjadi terganggu.
“Sebenarnya saya sulit menjelaskan ini ke media. Tapi inilah yang sebenarnya terjadi. Lebih kurang 6 bulan yang belum dibayarkan. Tapi Juli dan Agustus ini sudah dibayarkan setengahnya, total yang belum dibayarkan mencapai Rp5 Miliar lebih,” tegas Azmi.
Dirinya berharap, Pemko Pekanbaru bisa mencarikan solusi agar pelayanan bus TMP kembali bisa berjalan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Pekanbaru.
“Secara pribadi saya sudah berkoordinasi dengan pejabat di Dishub Pekanbaru termasuk dengan pimpinan saya. Berhubung ini masa transisi, maka saya pun harus tetap melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan pimpinan,” pungkasnya.***
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |