Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pada periode Januari - Desember 2021, Tiongkok masih tetap menjadi negara tujuan ekspor non migas yang memiliki peranan terbesar dengan nilai mencapai US$ 3,53 miliar (19,64 persen)
"Tiongkok masih jadi negara tujuan ekspor non migas Riau. Adapun komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah minyak kelapa sawit, bubur kertas (pulp), serta kertas dan karton," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Rabu (26/1/2022).
Ia mengatakan negara selanjutnya yang memiliki peran terbesar sebagai negara tujuan ekspor non Migas Riau adalah diikuti India dengan nilai US$ 2,30 miliar (12,82 persen), dan Belanda US$ 1,07 miliar (5,93 persen).
"Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 15,71 persen dan 15,56 persen," Cakapnya.
Dikatakan Misfaruddin, adapun total nilai ekspor nonmigas Desember 2021 dari 13 negara mencapai US$ 1,27 miliar atau naik US$ 106,45 juta (9,14 persen) dibanding November 2021.
"Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Mesir US$ 91,15 juta (615,27 persen), India US$ 28,98 juta (33,33 persen), dan Bangladesh US$ 22,46 juta (48,66 persen)," sebutnya.
Sedangkan beberapa negara yang mengalami penurunan diantaranya Malaysia US$ 41,17 juta (27,13 persen), Pakistan US$ 28,33 juta (32,13 persen) dan Spanyol US$ 11,31 juta (21,43 persen).
"Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Desember 2021 mencapai US$ 331,85 juta dan US$ 266,34 juta, atau ke ASEAN naik 3,88 persen sedangkan ke Uni Eropa turun 6,10 persen dibanding November 2021," pungkasnya.
Sebagai informasi 13 negara pemasok barang impor non migas ke Riau untuk negara Asean ada Malaysia, Vietnam, Filipina. Kemudian untuk Uni Eropa ada Belanda, Spanyol, Italia serta untuk negara utama lainnya adalah Tiongkok, India, Pakistan, Amerika Serikat, Bangladesh, Mesir dan juga Korea Selatan.