Omicron.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Riau, Pemerintah Provinsi Riau menyiapkan anggaran di Belanja Tidak Terduga (BTT). Untuk alokasi dana sendiri diperkirakan kisaran Rp 60 miliar.
Meski terlihat besar, BTT tersebut juga dipersiapkan untuk berbagai keperluan mendesak lainnya, seperti antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta bencana lainnya seperti banjir.
"Vaksinasi tetap pkita anggarkan, kita juga antisipasi penyebaran varian Omicronon. Memang menyebar ya (anggaran), ada dinas terkait, tapi terutama di BTT. Kita berharap tidak terjadi Karhutla dalam jumlah yang massif, agar porsi mengantisipasi Covid-19 lebih banyak," kata Hardianto.
Dikatakan Hardianto, penempatan dana antisipasi Covid-19 di DTT dilandasi ke-praktisan penggunaan anggaran.
"BTT ini kan on call, Kalau administrasinya sudah beres, jadi tinggal dilaksanakan," cakapnya lagi.
Hingga saat ini, Provinsi Riau menemukan 208 kasus probable Omicron. Kasus probable (kemungkinan) Omicron adalah kasus konfirmasi Covid-19 disertai hasil skrining pemeriksaan laboratorium Omicron positif.
"Sampai saat ini kita menemukan 208 kasus yang dicurigai Omicron. Untuk pemeriksaan probable Omicron itu dilakukan oleh Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Riau," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy.
Sedangkan untuk Diagnosis pasti Omicron, kata Masrul, hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan sekuensing oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, di Jakarta.
"Tapi laporan WHO menyebutkan hampir semua kasus probable Omicron menjadi terkonfirmasi Omicron setelah hasil sekuensing keluar. Namun Berdasarkan surat dari Badan Litbangkes Nomor: SR.01.07/2/2497/2022, tanggal 31 Januari 2022 dinyatakan 1 kasus terkonfirmasi Omicron di Riau. Kasus tersebut merupakan pelaku perjalanan luar provinsi Riau," terangnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |