PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari setiap potensi pajak daerah.
Hal itu terlihat dari target PAD Provinsi Riau tahun ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2021 sebesar 18,33 persen atau Rp4,750 triliun lebih dari total APBD Riau tahun 2022 sebesar Rp8,2 triliun lebih. Sedangkan target PAD tahun 2021 hanya Rp4,014 triliun lebih.
Peningkatan pendapatan tersebut sebagai upaya Pemprov Riau agar tidak selalu bergantung dengan pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sehingga ketika ada gangguan keuangan pusat, pembangunan di daerah tidak terganggu.
"Target PAD kita tahun ini Rp4,750 triliun lebih. Target itu terjadi peningkatan 18,33 persen dari tahun sebelumnya hanya Rp4,014 triliun lebih. Artinya terjadi peningkatan sebesar Rp735 miliar lebih," kata Kepala Bapenda Riau, Syahrial Abdi didampingi Kepala Bidang Pajak, Muhammad Sayoga kepada CAKAPLAH.com, Senin (7/2/2022).
Lebih lanjut Syahrial Abdi mengatakan, dari target PAD sebesar Rp4,750 triliun, terdapat Rp3,6 triliun lebih merupakan pendapatan dari pajak daerah. Untuk target pajak daerah juga mengalami peningkatan 8,69 persen atau Rp287 miliar lebih dari sebelumnya hanya Rp3,3 triliun lebih.
"Target pajak daerah sebesar Rp3,6 triliun lebih itu terdiri dari lima sektor. Untuk sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp1,396 triliun lebih dari sebelumnya Rp1,276 triliun. Kemudian pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp870 miliar dari sebelumnya Rp775 miliar," terangnya.
Tak hanya itu, kata Syahrial, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) juga tahun ini mengalami peningkatan, dimana target tahun ini sebesar Rp806 miliar dari sebelumnya Rp746 miliar.
"Kemudian, untuk pajak rokok juga tahun ini mengalami peningkatan. Dari sebelumnya Rp464 miliar menjadi Rp474 miliar, atau naik Rp10 miliar. Sedangkan untuk pajak air permukaan memang belum ada peningkatan targetnya sama dengan tahun sebelumnya Rp52,5 miliar. Untuk air permukaan ini kita sedang melakukan inventarisasi bersama Inspektorat Riau, mudahan-madahan kedepan bisa ditingkatkan," ujarnya.
Selain PKB, sebut Syahrial, PAD Pemprov Riau juga terdapat dari retribusi daerah. Untuk terget retribusi daerah tahun 2022 mengalami peningkatan 35,09 persen atau Rp23,2 miliar lebih dari sebelumnya Rp17,2 miliar lebih.
"Begitu juga penghasilan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan meningkat menjadi Rp558 miliar lebih dari sebelumnya hanya Rp117 miliar lebih. Termasuk PAD lain-lainnya yang sah mengalami peningkatan sebesar Rp889 juta lebih atau menjadi Rp568 miliar lebih dari sebelumnya hanya Rp567 miliar lebih," tutupnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian saat kunjungan kerja ke Riau beberapa waktu lalu turut mengapresiasi kenaikan target PAD Provinsi Riau yang cukup tinggi.
"Untuk tahun 2022 ini saya melihat untuk provinsi target PAD-nya cukup tinggi, mau naik target ke 55 persen dari APBD. Artinya dunia swastanya bergerak, dan itu bagus. Sedangkan realisasi pendapatan tahun 2021 juga cukup n ok bagus, mendekati target hampir mendekati 100 persen atau sekitar 98 persen," kata Tito Karnavian.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |