MERANTI (CAKAPLAH) - Plt Kepala DLH Kepulauan Meranti, Ratna Juwita Sari SFarm, mengimbau warga untuk tidak lagi membuang sampah di Jalan Nelayan Kelurahan Selatpanjang Kota. Sebab, selain Jalan Nelayan bukan tempat pembuangan sementara (TPS), aktivitas warga menjadi terganggu diakibatkan banyaknya sampah berserakan.
Kata Ratna, pasca penutupan TPS Rumbia, mereka meletakkan tong sampah kontainer di Jalan Nelayan. Semula warga bisa membuang sampah di dalam kontainer yang disediakan itu dan diangkut petugas setiap harinya. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama setelah banyaknya sampah berserakan akibat dibongkar pemulung. Jalan Nelayan menjadi semrawut.
"Akan tetapi, terlihat sampah masih berserakan di jalan dan menganggu lalu lintas. Sehingga kami berinisiatif memindahkan tong tersebut tidak jauh dari Jalan Nelayan yaitu di lahan depan Pasar Modern," kata Ratna.
Namun, hingga saat ini, masih banyak warga membuat sampah di Jalan Nelayan. Sehingga, DLH Kepulauan Meranti terus mengimbau agar aktivitas kurang baik itu segera dihentikan. Mengingat, Jalan Nelayan bukan merupakan TPS dan bisa mengganggu kenyamanan warga yang melintas di sana.
"Kembali kami mengingatkan pada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah di Jalan Nelayan. Serta mengimbau agar masyarakat membuang sampah pada tong yang telah kami siapkan karena kebersihan adalah tanggungjawab kita bersama," ujar Ratna.
Perihal banyak sampah di kiri kanan Jalan Nelayan, Ratna mengatakan telah mengirim petugas kebersihan di sana. Sampah-sampah yang dibuang warga, kembali dikumpul untuk dibuang ke dalam tong kontainer di depan Pasar Modern. Kemudian, bersama beberapa pihak lain, DLH akan menyiapkan seng bekas untuk menutupi sisi kiri dan kanan Jalan Nelayan agar tak ada lagi sampah-sampah yang dibuang warga di sana.
Cari Pemilik Lahan
Sampai saat ini, tidak ada yang mengetahui siapa pemilik lahan di Jalan Nelayan yang dijadikan warga tempat membuang sampah. DLH telah menghubungi banyak pihak untuk mencari tau pemilik lahan tersebut. "Kita ingin tahu pemiliknya. Kita minta, kalau lahan terbengkalai seperti itu, tutuplah dengan seng. Kalau tidak, rentan dijadikan tempat membuang sampah," kata Ratna.
Sembari menunggu informasi pemilik lahan, DLH berupaya menyiapkan seng bekas untuk menutup kiri kanan Jalan Nelayan. Jalan ini, kata Ratna, memang harus dibersihkan. "Menjelang ada seng bekas, kami imbau warga untuk berhenti membuang sampah di sana. Buanglah sampah di tong kontainer yang sudah disiapkan," imbau Ratna.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |