Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hingga kini, di Kota Pekanbaru terdata 125 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) mendata satu di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinkes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, DBD ini cenderung mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu. Kondisi ini diakibatkan musim pancaroba dan peningkatan kasus DBD terjadi tahun ini.
"Bahkan, di Puskesmas ada satu yang meninggal dunia yang berdomisili di Kecamatan Payung Sekaki," kata dr Zaini, Kamis (10/2/2022).
Zaini mengingatkan agar warga tidak mengandalkan fogging untuk memberantas nyamuk. Pasalnya, fogging tidak dapat membunuh jentik atau larva dari nyamuk penyebab DBD tersebut.
"DBD tidak bisa selesai dengan fogging, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Jadi tidak efektif," jelasnya.
Oleh karenanya, ia mengimbau agar warga fokus melakukan 3 M (menguras, menutup, mengubur) dan menanam tanaman pengusir nyamuk serta upaya pencegahan lainnya. Upaya-upaya ini dinilai lebih efektif memberantas DBD hingga dari jentiknya.
"Jadi cara paling ampuh itu adalah 3 M," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |