Anggota komisi II DPRD Riau, Manahara Napitupulu
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi II DPRD Riau menilai potensi budidaya perikanan di laut pesisir Provinsi Riau belum berkembang maksimal. Hal ini dikarenakan minimnya dukungan Pemprov Riau.
Padahal, Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang dapat menjadi kegiatan perekonomian masyarakat di daerahnya.
Anggota Komisi II DPRD Riau, Manahara Napitupulu mengatakan, fokus Pemprov Riau pada pengembangan perikanan lepas pantai yakni budidaya perikanan laut. Komoditas budidaya perikanan pesisir laut yang sudah dikembangkan secara umum di Riau adalah budidaya ikan seperti di laut di Rohil dan Bengkalis.
"Potensi komoditas perikanan laut tinggi, namun peran Pemda untuk mendukung budidaya perikanan di rambah laut itu masih minim dukungan Pemda, akibat keterbatasan anggaran Pemprov Riau," kata Manahara.
Manahara lebih jauh menjelaskan, saat ini bagaimana Pemprov Riau bisa menarik dana APBN untuk mengembangkan potensi budidaya perikanan laut tersebut, agar memberikan nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Riau.
"Jika dari APBD Riau memang ada, tapi nominalnya tidak cukup karena kelompok nelayan yang ada jumlahnya banyak," ucapnya.
Politisi Demokrat Riau itu menambahkan, selain budidaya ikan, laut Riau seperti di Rohil saat ini sedang dikembangkan program budidaya kerang di daerah pesisir.
Potensi budidaya kerang yang ada di daerah perairan Rohil cukup menjanjikan terutama di kecamatan daerah pesisir Kabupaten Rohil diantaranya Kecamatan Bangko, Pasir Limau Kapas (Palika), Kecamatan Kubu, dan Kecamatan sinaboi yang berbatasan langsung dengan selat perairan Selat Malaka dan negara tetangga Malaysia.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |