Kepala BPS Riau Misfaruddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Riau pada bulan Januari 2022 sebesar US$ 224,08 juta atau mengalami penurunan sebesar 16,38 persen dibanding nilai impor Desember 2021 yang mencapai US$ 267,97 juta.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan impor nonmigas masing-masing sebesar 94,86 persen dan 3,88 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Kamis (17/2/2022).
Ia mengatakan selama Januari 2022, nilai impor Riau mengalami kenaikan sebesar 149,67 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya impor migas dan impor nonmigas masing-masing sebesar 71,57 persen dan 150,65 persen.
"Kenaikan impor migas disebabkan oleh naiknya impor industri pengolahan hasil minyak sebesar 71,57 persen," cakapnya.
Penurunan impor nonmigas Januari 2022 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada dua golongan barang, yaitu Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 9,04 juta, dan Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 3,15 juta.
"Sedangkan kenaikan impor nonmigas terjadi pada delapan golongan barang, antara lain Bahan Kimia Anorganik sebesar US$ 8,67 juta, Benda-benda dari Besi dan Baja US$ 5,52 juta, Perekat, Enzim sebesar US$ 2,23 juta, Bubur Kayu (pulp) US$ 2,15 juta, dan Pupuk US$ 1,31 juta," Cakapnya.
Impor nonmigas selama Januari 2022 didominasi oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 95,84 juta (43,13 persen), kemudian Pupuk sebesar US$ 52,37 juta (23,57 persen), Bahan Kimia Anorganik US$ 16,49 juta (7,42 persen), serta benda-benda dari Besi dan Baja US$ 10,67 juta (4,80 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 78,93 persen.
"Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama nonmigas pada periode Januari 2022 memberikan kontribusi sebesar 94,74 persen terhadap total impor nonmigas Riau," terangnya.
Sementara itu, kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 5,26 persen.
"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari 2022 mengalami kenaikan sebesar 171,41 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," pungkasnya.