PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, Ahmad HI M Ali, memberikan beberapa pesan penting untuk diterapkan kader-kader Pemuda Pancasila di Provinsi Riau.

Ahmad Ali meminta bahwa forum Muswil yang sudah menetapkan Anto Rachman sebagai Ketua PP Riau periode 2022-2027,  jangan hanya menjadi kegiatan seremoni yang lewat begitu saja. Akan tetapi harus dijadikan sebagai ajang evaluasi.

"Susunan program organisasi ini menjadi penting. Dimana rintangan PP sebagai Ormas yang lahir atas tuntutan sejarah, harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Saya mau menegaskan, satukan persepsi kita, Pemuda Pancasila, Ormas kita ini, pernah besar pada zamannya, sekarang mari kita introspeksi diri, apakah masih besar namanya, atau tinggal sejarahnya," kata Ahmad Ali.

Ia meminta, untuk dilakukan autokritik terhadap tubuh Pemuda Pancasila, terhadap keberadaan, revolusi, reformasi, dan restorasi kepengurusan PP ke depan.

"Tantangan terbesar kita, adalah bagiamana memposisikan diri sebagai Ormas yang punya latar belakang. Kalau dulu PP tumbuh besar dengan otot, hari ini, di era kekinian, kalau ingin PP ini hidup 100 tahun ke depan, kader PP harus mampu hidup di tengah masyarakat. Kalau tidak akan ditinggal masyarakat, kita akan mengenang PP saja. Maka itu, kita harus adaptif," ucapnya.

"Bangsa ini sedang dihadapkan oleh kelompok yang ingin merongrong negara ini. Maka dibutuhkan kader PP. Tapi kita ini punya arti kalau dapat sokongan rakyat. Maka saya minta untuk adaptif dengan perubahan zaman," ujarnya lagi.

Ahmad Ali juga mengatakan, PP di mata masyarakat adalah organisasi nakal, dan menggunakan otot, apakah kader PP masih mau diidentikkan dengan hal tersebut, jawabannya kata Ahmad ada di diri masing-masing.

"Jawabannya ada di diri kita masing-masing. Kalau tak ada perubahan, kita akan ditinggalkan masyarakat dan tak akan ada arti apa-apa. Maka, perubahan itu harus datang dari kita sendiri," tukasnya.