SDN 26 Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 26 Pekanbaru yang berada di Jalan Abdul Muis memprioritaskan siswa yang sudah vaksin untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kepala Sekolah SDN 26 Pekanbaru, Zulkarnaini mengatakan bahwa belajar mengajar saat ini berdasarkan surat edaran Walikota Pekanbaru dan juga Petunjuk Teknis (Juknis) Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
"Proses belajar yang saat ini di tengah PPKM Level 3 kita mengurangi jam belajar. Kewajiban kita mengajar anak hanya 4 jam pelajaran. Anak kita nanti masuk jam 07.15 wib hingga pukul 09.35 wib sudah pulang," cakap Zulkarnaini, Selasa (22/2/2022).
Ia juga menjelaskan, anak yang belajar tatap muka diberikan prioritas yang sudah vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2.
"Kita prioritaskan anak yang sudah divaksin untuk belajar tatap muka. Sedangkan anak kita yang orangtuanya belum bersedia divaksin kita berikan pembelajaran daring. Setelah belajar tatap muka selesai, guru kita melayani anak-anak kita yang daring," cakapnya.
Untuk di SDN 26 Pekanbaru sendiri, Zulkarnaini menyebutkan, sudah sebanyak 330 orang siswa yang sudah divaksin melakukan pembelajaran tatap muka.
"Siswa kita di sini totalnya 685 orang. Untuk yang sudah divaksin sebanyak 330 dan selebihnya belum divaksin, belajar secara daring," sambungnya.
Ia mengungkapkan, anak-anak yang belum divaksin dikarenakan masih banyak wali murid yang masih ragu maupun cemas.
"Kita juga tidak bisa paksakan. Tujuan kita tetap menghimbau bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan vaksin ini karena tidak bayar, namun wali murid kita sebagian memang belum mmeberanikan diri menganjurkan kepada anaknya untuk vaksin. Di situ persoalannya," tukasnya.
Ia juga yakin, dalam seminggu ini, wali murid akan memilih agar anaknya divaksin, dikarenakan pembelajaran paling efektif yaitu tatap muka.
Lebih jauh kata Zulkarnaini, daring itu memiliki banyak persoalan, seperti orangtua tidak punya fasilitas seperti laptop agar anaknya bisa melakukan pembelajaran daring.
"Keluhan tentang daring itu pasti ada. Namun sepanjang ini tidak ada wali murid yang komplain kalau anak yang belum vaksin harus belajar daring," imbuhnya.
"Sekolah juga hanya menghimbau tidak ada memaksa, untuk anak yang belum divaksin harus belajar daring itu kebijakan dari pemerintah. Ke depannya kita menunggu kebijakan pemerintah apakah siswa yang belum divaksin ini terus belajar daring atau tidak," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |