PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejak pembelajaran tatap muka (PTM), puluhan peserta didik terpapar Covid-19. Mereka terpapar dari lingkungan keluarga.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru telah melakukan tracing atau penelusuran kontak erat terhadap belasan pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Khusus yang dari sekolah, setelah kita tracing mereka terpapar dari klaster keluarga," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Ahad (27/2/2022).
Petugas kesehatan yang melakukan tracking, menyebut mayoritas sumber virus dibawa oleh keluarga dari perjalanan luar kota. Mayoritas pelajar yang terkonfirmasi Covid-19 hanya memiliki gejala-gejala ringan, seperti batuk dan flu. Mereka juga melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Ia mengaku cukup kesulitan melakukan tracking mengingat tambahan kasus harian yang signifikan. "Karena memang kasus sekarang ini meningkat. Kasus aktif saja seribu lebih, dan ini yang harus kita tracing. Bayangkan saja berapa banyak petugas untuk melakukan pelacakan," jelasnya.
Zaini mengaku petugas di lapangan mengalami kendala dalam tracing. Kebanyakan pasien positif tidak terbuka menyampaikan informasi terkait riwayat perjalanan dan dengan siapa dia berkontak.
"Seperti saat petugas datang ke rumah pasien positif, handphonenya tidak diangkat. Lalu didatangi sesuai alamat, ternyata rumahnya tidak ada sehingga tidak terlacak lagi," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |