Pengusaha Tahu di Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, Syafriandi harus memutar otak menghadapi kenaikan harga kedelai yang sangat tinggi.
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Produsen tahu di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menjerit karena kenaikan harga kacang kedelai yang di luar kewajaran. Biasanya harga kacang kedelai berkisar di antara Rp 300 sampai Rp 400 ribu per karung. Sekarang harga kacang kedelai satu karung naik hampir 100 persen, mencapai Rp 600 ribu perkarung isi seberat 50 kilogram.
Salah seorang pengusaha Tahu di Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, Syafriandi mengatakan, kenaikan harga kedelai terjadi selama masa pandemi. Dengan harga "selangit" itu, Syafriandi harus memutar otak.
Kenaikan harga Kacang Kedelai ini sangat memberatkan pengusaha kecil seperti dirinya. Apalagi kenaikan harga kacang kedelai ini juga diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
"Dalam satu hari paling sedikit saya butuh bahan baku kacang kedelai minimal 100 Kg. biasanya modalnya hanya berkisar Rp700-800 Ribu, tapi sekarang sudah Rp1,2 juta hanya untuk memenuhi bahan baku kedelai," cakap Syafriandi, Selasa (1/3/2022).
Agar usahanya tetap eksis, Syafriandi mengaku terpaksa menaikan harga tahu hasil produksinya. Syafriandi lebih memilih menaikan harga dibandingkan harus mengurangi ukuran tahu.
"Biasanya satu petak (100 Potong Tahu, red) itu saya jual Rp35 ribu, sekarang terpaksa harganya saya naikan menjadi Rp45 ribu satu petak" tuturnya.
Syafriandi mengaku, awalnya banyak warga yang keberatan dengan keputusannya menaikan harga tahu. Namun, setelah dijelaskan, konsumen akhirnya mau mengerti terhadap posisi pengusaha kecil seperti dirinya.
"Situasi harga kacang kedelai yang mahal tentunya tidak menguntungkan kami sebagai penguasa kecil. Kami berharap pemerintah dapat memberikan subsidi sehingga harga Kacang Kedelai ini dapat kembali normal," tutupnya.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kabupaten Rokan Hulu |