Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Di saat harga sawit di Riau mengalami kenaikan, bahkan pecah rekor tertinggi di Indonesia, justru harga Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di beberapa wilayah di Riau mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, Rabu (2/3/2022). Ia mengatakan adapun daerah yang harga Bokarnya mengalami penurunan adalah Kuansing dan Rokan Hulu.
"Untuk tingkat Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) di Kabupaten Kuansing pekan ini harganya Rp12.358,-/kg. Turun Rp 54,-/kg dibandingkan dengan harga pekan lalu," ujar Defris, Rabu (2/3/2022).
Selanjutnya untuk Kabupaten Rokan Hulu harga Bokar di tingkat petani/Koperasi Unit Bersama (KUB) Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp. 10.992,-/kg.
"Harga ini turun Rp 218,-/kg jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya," cakapnya.
Sementara itu, untuk tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hilir harga Bokar tidak mengalami penurunan dan kenaikan dari harga minggu lalu. Adapun harganya sebesar Rp. 12.000,-/kg.
Untuk harga bokar di tingkat pabrik acuan yakni Gapkindo dengan Kadar Karet Kering atau KKK 100 persen minggu ini sebesar Rp 22.300. Tidak mengalami kenaikan dan penurunan harga dari minggu lalu.
"Sementara untuk tingkat UPPB Kabupaten Indragiri Hulu, harga Bokar justri mengalami kenaikan. Minggu ini harganya adalah Rp. 11.200,-/kg. Naik Rp 300,-/kg," sebutnya.
Disampaikan Defris, Dinas Perkebunan Provinsi Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar).
"Sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu |