BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kampar Ramadhan meminta Bupati Kampar mengevaluasi total Perusahaan Daerah (PD) Kampar Aneka Karya (KAK) yang dinilai sedang mengalami sakit karena terkesan hanya membebani keuangan daerah. Termasuk dalam mengelola objek wisata Taman Rekreasi Stanum dan kebun milik Pemerintah Kabupaten Kampar di Desa Batu Langkah Kecil, dimana kontribusi bagi pendapatan daerah tidak jelas.
Hal itu disampaikan Ramadhan kepada CAKAPLAH.COM ketika diminta tanggapannya terhadap PD KAK, Rabu (19/7/2017).
Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kampar itu menyampaikan, secara pribadi ia lebih setuju Taman Rekreasi Stanum diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga. "Saya pribadi berpandangan lebih baik serahkan pengelolaannya (Stanum, red) kepada pihak ketiga melalui lelang," katanya.
Ia setuju Stanum dibenahi karena kawasan ini sangat bagus dan mudah di jangkau oleh pengunjung. "Orang mudah aaja buang duit ke Padang Panjang, Sumbar hanya untuk menikmati kolam renang, water boom, sementara di sini tak kalah bagus, airnya bagus, alami, penginapan ada. Selama ini mungkin sumber daya manusianya belum mampu untuk mengelola Stanum," tegas Ramadhan.
Ia juga menyoroti soal pertanggungjawaban penggunaan dana penyertaan modal di perusahaan daerah ini. Seperti diketahui, akibat penyalahgunaan dana tersebut, salah seorang mantan Direktur Utama PD KAK sudah divonis bersalah oleh majelis hakim beberapa waktu lalu. Namun demikian Ramadhan menegaskan kepada aparat penegak hukum untuk terus mengusut dugaan keterlibatan yang lain. Penegakan hukum terhadap pelanggaran penggunaan keuangan daerah agar memberikan efek jera dimasa mendatang.
Sementara itu, sebelumnya Bupati Kampar H Azis Zaenal kepada wartawan, Selasa (18/7/2017) terkait PD Kampar Aneka Karya mengakui bahwa pihaknya sedang mengevaluasi PD KAK dan beberapa perusahaan daerah. Dari evaluasi ini, manajemen PD KAK sudah menyampaikan bahwa mereka tak sanggup mengelola unit usaha di perusahaan ini. "Pemda rapatkan supaya ini profesional dikelola. Uang berputar produknya harus terjual," terang.
Mengenai adanya tunggakan gaji karyawan Stanum yang sempat heboh sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu juga akan dibicarakan dalam rapat. "Tak dapat kita bicarakan sekarang. Kita akan minta pertanggungjawabannya berapa debetnya, kreditnya, Sabarlah ya," beber Azis.
Penulis | : | A.Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |