Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Di Kota Pekanbaru, setidaknya ada 100.048 keluarga berpotensi melahirkan bayi stunting. Namun, kondisi stunting bisa tumbuh sehat asalkan gizi bisa terpenuhi.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, risiko ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya kekurangan asupan gizi.
"Bayi stunting salah satunya, dikarenakan kebutuhan gizi tidak tercukupi," kata Amin, Rabu (16/3/2022).
Amin menjelaskan, ciri-ciri bayi yang terlahir stunting dapat diukur melalui berat badan dan tinggi badan bayi. Ukurannya di bawah rata-rata bobot bayi pada umumnya.
"Misalnya panjang badannya di bawah 48 centimeter dan beratnya dibawah berat bayi rata-rata," jelasnya.
Menurutnya, Disdalduk KB Pekanbaru bersama tim pembina keluarga (TPK) telah melakukan program pembinaan untuk keluarga sejak pranikah hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi. Namun, setidaknya 318 bayi terlahir stunting selama tahun 2021 lalu.
Ia mengungkapkan, bayi stunting yang sudah lahir juga memiliki kemungkinan untuk tumbuh sehat. Asalkan kebutuhan gizinya sejak hari pertama kelahiran (HPK) dapat dipenuhi.
"Kalau sudah (terlanjur stunting), maka kita harus beri dia vitamin, makanan yang sehat dan gizi seimbang. Bisa saja, ketika dia dewasa atau menjadi anak-anak, bisa bertumbuh dengan baik," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |