ROHUL(CAKAPLAH) -- Sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Rokan Hulu mengalami kenaikan signifikan jelang masuknya bulan suci Ramadan.
Kondisi tersebut makin membuat warga "tercekik" pasca kenaikan harga minyak goreng yang sebelumnya sudah memberatkan masyarakat.
Pasca tidak diterapkannya lagi kebijakan minyak goreng 1 harga, ketersediaan produk minyak goreng kemasan membanjiri sejumlah swalayan dan juga pasar tradisional.
Namun sayangnya, masyarakat harus "merogoh kocek" dalam-dalam untuk mendapatkan minyak goreng ini. 1 liter minyak goreng kemasan dijual di kisaran harga Rp25.000/ Liter dan minyak goreng curah dijual dikisaran Rp16.000/Kg.
Tak hanya mengeluhkan harga minyak goreng mahal, masyarakat juga keluhkan kenaikan cabai merah dan cabai rawit yang naik 100 persen. Harga cabai dan cabai rawit saat ini dijual dikisaran harga Rp60.000/Kg padahal sebelumnya hanya Rp30.000.
Begitu juga dengan harga bawang merah yang kini ikut merangkak naik dari biasanya Rp25.000/ Kg menjadi Rp35.000. Kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah bawang putih dari Rp30.000/Kg menjadi Rp35.000/Kg.
Harga gula pasir juga mulai merangkak naik meskipun tidak signifikan. Harga gula pasir saat ini dijual dikisaran harga Rp14.000/Kg naik Rp2.000 dari harga normal.
Komoditi lain yang merangkak naik adalah ayam potong dimana sebelumnya harga ayam potong dijual di kisaran harga Rp25.000/Kg kini menjadi Rp35.000/Kg.
Ditengah kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok, harga telur ayam ras justru mengalami penurunan. Harga telur ayam turun dari sebelumnya Rp64.000/papan atau 30 butir, kini harga telur mulai normal menjadi Rp45.000/papan.
Kenaikan harga kebutuhan pokok yang cukup dikeluhkan warga juga terjadi pada komoditi tomat. Harga tomat naik 233 persen dari Rp6.000/Kg menjadi Rp14.000/Kg.
Harga daging sapi juga mengalami kenaikan dari Rp120.000/Kg menjadi Rp140.000/kg. Begitu juga dengan Harga beras juga mulai naik dari Rp11.000/Kg menjadi Rp12.000/Kg.
Dari pengakuan sejumlah pedagang, kenaikan harga kebutuhan pokok ini disebabkan meningkatnya permintaan jelang bulan suci Ramadan serta terbatasnya pasokan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Kondisi tersebut dipengaruhi kelangkaan BBM jenis solar yang menyebabkan pasokan ke Rokan Hulu datang terlambat.
"Biasanya, pasokan itu datangnya tepat waktu, tapi sejak Solar langka pasokan sering terlambat bahkan beberapa hari baru tiba," ujar Udin salah seorang pedagang cabai.
Para pedagang mengaku, mereka terpaksa harus menaikan harga kebutuhan pokok dikarenakan modal yang didapat dari distributor juga naik. Hal itu diakibatkan dari penambahan biaya angkutan barang dikarenakan harus mengeluarkan biaya lebih untuk antri di SPBU.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kabupaten Rokan Hulu |