Pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari bahan baku lidi sawit, Rabu (23/3/2022).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) Provinsi Riau, Karmila Sari, mengapresiasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang terus memberikan berbagai bantuan untuk masyarakat di Provinsi Riau.
"Kalau dikaji lagi, ada banyak peluang yang bisa diambil dari kelapa sawit ini, tidak hanya sebatas TBS saja, nah untuk menggalinya kita butuh support dari BPDPKS," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau ini, Kamis (24/3/2022).
Apalagi, lanjut Karmila, Samade sudah melakukan MoU dengan BPDPKS saat menggelar kegiatan di Libo, Siak, sewaktu kedatangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Desan Pembina Samade.
"Artinya, kita berharap kedepannya semakin baik kerjasamanya. Kita dari Samade bantu BPDPKS untuk percepatan manfaat programnya untuk kesejahteraan para petani," cakapnya lagi.
Selain mensupport kegiatan di bidang peningkatan kesejahteraan petani, Karmila juga mendorong BPDPKS untuk memberikan perhatiannya di bidang lain yang mungkin selama ini kurang dirasakan masyarakat Riau.
"Misalnya, pemberian beasiswa untuk anak-anak petani sawit, pembangunan infrastruktur jalan di daerah lintasan angkutan kelapa sawit, atau pembangunan pabrik kelapa sawit mini, dan program-program lainnya," ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, BPDPKS sangat terbuka dalam menjalin komunikasi dengan Samade, sehingga ada banyak program kegiatan yang sudah dilakukan untuk kepentingan masyarakat luas.
"Program pelatihan lidi kelapa sawit ini juga program kerjasama dengan BPDPKS, tentu kita berharap dana yang ada di BPDPKS itu bisa berdampak lebih banyak ke Riau, karena sumber pendanaannya kan dari hasil ekspor sawit juga," tuturnya.
Sebelumnya, dilakukan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari bahan baku lidi sawit, Rabu (23/3/2022). Menurutnya, program seperti ini harus terus dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap sektor perkebunan kelapa sawit.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP Samade, Tolen Ketaren, jelas Karmila, Riau sebagai provinsi yang memiliki luasan kebun sawit terbesar, mestinya menjadi prioritas dalam setiap program yang berkaitan dengan industri kelapa sawit.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli, mengapresiasi pelatihan pembuatan lidi sawit yang diinisiasi oleh Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) Provinsi Riau.
Kerajinan tangan dari lidi sawit, jelasnya, tentu sangat berpotensi untuk dikembangkan di Riau. Mengingat Riau adalah Provinsi dengan luasan kebun sawit terbesar, yang artinya ada banyak lidi-lidi sawit yang bisa dimanfaatkan.
"Ini kan hasil kerjasama dengan BPDPKS, ya kita tentu berharap ada lebih lagu banyak program dari BPDPKS yang dilakukan di Riau, karena itu sangat membantu kita Pemprov Riau," tukasnya.