PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Syahril Abubakar, mengatakan bahwa pihaknya berencana membangun Monumen Bahasa di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pembangunan Monumen Bahasa ini nantinya akan menjadi pengingat sejarah bahwa Bahasa Indonesia banyak diserap dari bahasa Melayu.
"Bahasa Indonesia dulu berakarnya dari bahasa Melayu. Makanya kami berniat untuk membangun Monumen Bahasa di Riau, Riau tanah Melayu. Sehingga monumen ini akan menjadi pengingat sejarah. Lalu, mengapa kami beri nama Monumen Bahasa? Karena saat ini bahasa (Indonesia) juga menyerap banyak bahasa dari daerah lain juga, termasuk internasional," kata Syahril saat Focus Grup Discusion yang digelar Penerbit Gahara, Mulok Budaya Melayu Riau (BMR), bersama guru utusan kecamatan se Kota Pekanbaru, di Balai Adat Melayu Riau.
Syahril membenarkan, monumen tersebut akan dibangun di kawasan perkantoran Walikota Pekanbaru, Tenayan Raya, Pekanbaru.
Walikota Pekanbaru, Firdaus, kata Syahril, juga sudah menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Monumen Bahasa ini. Tanah ini sudah dihibahkan ke LAMR.
Soal anggaran, kata Syahril, pembangunan monumen bahasa akan ini bersumber dari APBN. "Kami mau yang membangun Monumen Bahasa ini pak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), ini sekaligus sebagai pengakuan bahwa bahasa Indonesia itu berasal dari kampung tanah Melayu, Riau," ujarnya.
"Dari sisi konsep, monumen Bahasa ini akan dibangun layaknya Museum Bahasa. Sehingga ini akan sekaligus menjadi destinasi wisata juga, wisman dari Belanda dan luar negeri bisa mengunjungi monumen dan museum bahasa ini," tukasnya.
Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion) Muatan Lokal Budaya Melayu Riau tersebut berlangsung hangat.
Pimpinan Penerbit Gahara, Yahya Anak Rainin mengatakan, Penerbit Gahara menginisiasi FGD Mulok BMR bersama guru utusan kecamatan se-Kota Pekanbaru, di Balai Adat Melayu Riau.
Adapun tujuannya adalah, menggali informasi terkini dan terpercaya mengenai praktik pengajaran Mulok BMR pada tingkat sekolah, khususnya SD.
Selanjutnya, mengkaji Bahan ajar dan perangkat pembelajaran dari Penerbit Gahara, agar mendapat formula terbaik untuk diklat guru nanti. Melakukan evaluasi terhadap video dan audio pembelajaran dari Gahara.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |