Presiden Joko Widodo (Jokowi)
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas meminta seluruh pembantunya, yakni para Menteri dan Kepala Lembaga Negara di Kabinet Indonesia Maju, untuk berhenti menyuarakan wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden dari 2 periode menjadi 3 periode.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan (pemilu), perpanjangan (masa jabatan presiden), ndak!" ujar Jokowi dalam pengantar pembukaan Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri oleh seluruh Menteri hingga kepala lembaga di Istana Negara, Selasa 5 April 2022.
Dikatakannya, kondisi saat ini di tengah kesulitan karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sejumlah kebutuhan pokok, para Mentri dan Kepala Lembaga, harus bekerja lebih fokus menghadapi ancaman krisis serta kenaikan inflasi. Bukannya menciptakan polemik di tengah masyarakat melalui wacana penundaan Pemilu 2024.
"Sampaikan dalam bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi, dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan yang kita hadapi," kata Jokowi.
Sebelumnya, wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024 gencar disuarakan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengeluarkan pernyataan serupa.
Luhut mengklaim menurut big data yang dimilikinya, ada 110 juta warganet yang meminta Jokowi menjabat tiga periode. Namun hingga kini Luhut belum mengungkap big data tersebut kepada masyarakat.