Massa aksi di depan gedung Gedung DPR/MPR RI.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Ribuan massa yang terdiri dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).
Dalam aksi unjuk rasa yang dipicu oleh gelombang penolakan atas wacana penambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 3 periode itu, massa aksi dalam orasinya memaparkan sejumlah kegagalan-kegagalan pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin, sebagai dasar atas penolakan wacana tersebut.
Sebagaimana diungkapkan Koodinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal, massa menegaskan agar Presiden Jokowi jangan bermimpi untuk menjabat selama 3 periode sebagai Presiden.
"Harga-harga sembako naik, BBM naik, jangan mimpi 3 periode. Dua periode saja sudah begini," ujarnya menirukan orasi dari atas mobil komando di depan gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022).
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan tujuan kedatangan mereka di Gedung DPR/MPR RI semata-mata untuk menegaskan sikap mereka terhadap para legislator agar lebih mendengarkan aspirasi rakyat yang mereka wakili, dibanding aspirasi partai politik yang mengharapkan penambahan masa jabatan.
"Kami juga mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai," tegasnya.
Terkait aspirasi itu, dikatakannya, selain menolak wacana penambahan masa jabatan Presiden, BEM SI juga mendesak agar DPR menolak rencana kenaikan harga sejumlah bahan pokok serta bahan bakar minyak jenis Pertalite.
"Apa yang terjadi saat ini sembako terus naik, kita meminta agar DPR satu suara menolak kenaikan harga sembako dan pertalite," ungkapnya.
Selain itu massa juga menyampaikan empat tuntutan mereka terhadap DPR RI yakni sebagai berikut:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau massa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab.
“Selain dari hal di atas, Aliansi BEM SI juga meminta jawaban atas tuntutan rakyat yang sampai saat ini belum terjawab. Terdapat 18 tuntutan rakyat dimana 6 tuntutan dibawa saat aksi pada tanggal 28 Maret 2022 dan 12 tuntutan lainnya berasal dari aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi 21 Oktober 2021 lalu,” katanya.