PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Kota Pekanbaru, Inong Roni, berkilah belum ditersedianya seragam ratusan siswa di sekolah tersebut akibat masih banyak siswa yang belum membayar biaya seragam ke tukang jahit.
Klarifikasi tersebut disampaikan Inong Roni di hadapan ratusan wali murid SMPN 15 Rumbai Pesisir, Sabtu (22/7/2017) yang melakukan protes.
Kekecewaan wali murid disebabkan hingga kini anak-anak mereka tidak kunjung mendapatkan seragam meskipun sudah membayar dan dilunasi sejak bulan Juli 2016 lalu.
"Keterlambatan pemberian seragam sekolah disebabkan karena masih banyak siswa yang belum membayar seragam sekolah ke tukang jahit. Sebanyak 226 siswa ini ada yang sudah dapat baju, ada yang belum. Malah wali murid yang datang tadi ke sekolah, ada juga yang sudah dapat baju," kata Inong yang disambut sorakan wali murid.
Sebelumnya, ratusan wali murid meminta pertanggungjawaban pihak SMP Negeri 15 Jalan Pramuka, Rumbai Pesisir karena seragam sekolah yang sudah dilunasi tak kunjung dibagikan pihak sekolah.
Baca: Uang Sudah Setahun Dilunasi, Seragam Siswa SMP 15 Tak Kunjung Selesai
"Kedatangan kami ke sini untuk meminta pertanggungjawaban pihak sekolah. Sudah setahun baju anak kami tak kunjung dibagikan," ujar Dahlia, Sabtu (22/7/2017).
Dikatakan Dahlia, dari wali murid yang hadir tak akan mempersulit pihak sekolah asalkan tuntutan pembagian seragam bisa dilakukan sesuai janji awal. Ia juga menyebut untuk mendapatkan lima pasang seragam sekolah di SMP Negri 15, wali murid diwajibkan membayar sebesar Rp1,8 juta.
"Yang jelas kami tak bisa menunggu sampai akhir Agustus 2017. Untuk itu kami sepakat memberikan waktu kepada pihak sekolah selama satu pekan dan membagikan seragam yang sudah kami bayarkan," cakapnya.
Menurut orang tua siswa, uang sebesar Rp1,8 juta tersebut untuk membayar seragam Melayu, seragam khusus, seragam dongker putih, seragam Pramuka dan olahraga.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pendidikan, Kota Pekanbaru |