Petugas pemadam kebakaran bekerja di gedung yang terbakar akibat serangan rudal di dekat Bandara Internasional Kharkiv, Ukraina, Rabu (12/4/2022). Foto: Reuters/alkis Konstantinidis
|
(CAKAPLAH) - Ukraina mengatakan pada hari Jumat (15/4/2022) bahwa pihaknya berusaha untuk mematahkan pengepungan pasukan Rusia di Mariupol, dengan pertempuran berkecamuk di sekitar pabrik baja dan pelabuhan kota Illich, ketika ibu kota Kyiv diguncang oleh beberapa ledakan paling kuat dalam dua minggu.
Rusia mengatakan telah menyerang semalam apa yang dikatakannya sebagai pabrik di Kyiv yang membuat dan memperbaiki rudal anti-kapal, sebagai pembalasan nyata atas tenggelamnya Moskva, kapal utama armada Laut Hitam Moskow, pada hari Kamis.
Mengutip Reuters, Sabtu (16/04/2022), Ukraina mengatakan salah satu misilnya telah menyebabkan Moskva tenggelam, sebagai simbol kuat perlawanannya terhadap musuh yang bersenjata lebih baik. Moskow mengatakan kapal itu tenggelam saat ditarik di lautan badai setelah kebakaran yang disebabkan oleh ledakan amunisi.
Amerika Serikat yakin Moskva terkena dua rudal Ukraina dan ada korban Rusia, meskipun jumlahnya tidak jelas, kata seorang pejabat senior AS pada hari Jumat.
Rusia sebelumnya mengatakan lebih dari 500 pelaut di kapal Moskva dievakuasi setelah ledakan itu. Baik pernyataan itu maupun penilaian AS tidak dapat diverifikasi secara independen.
Mariupol, di Laut Azov, telah menyaksikan pertempuran terburuk dalam perang. Rumah bagi 400.000 orang sebelum serangan Rusia, kota ini telah menjadi puing-puing dalam tujuh minggu pengepungan dan pemboman. Ribuan warga sipil telah tewas dan puluhan ribu masih terjebak di kota.
"Situasi di Mariupol sulit dan sulit. Pertempuran sedang terjadi sekarang. Tentara Rusia terus-menerus memanggil unit tambahan untuk menyerbu kota," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Oleksandr Motuzyanyk, dikutip dari Reuters, Sabtu (16/04/2022).
"Tapi sampai sekarang Rusia belum berhasil menangkapnya sepenuhnya," katanya dalam briefing yang disiarkan televisi.
Motuzyanyk mengatakan Rusia telah menggunakan pembom jarak jauh untuk menyerang Mariupol untuk pertama kalinya sejak serangan 24 Februari, dan bahwa di tempat lain pasukan Rusia memusatkan upaya untuk merebut kota Rubizhne dan Popasna di timur Ukraina.
Moskow mengatakan, tujuan perang utamanya adalah untuk merebut Donbas, wilayah timur dua provinsi yang sebagian sudah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia, setelah pasukannya diusir dari pinggiran Kyiv awal bulan ini.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa 2.864 orang telah dievakuasi dari daerah konflik pada hari Jumat, termasuk 363 orang dari Mariupol yang menggunakan transportasi mereka sendiri.
Mariupol adalah target utama Rusia di Donbas dan Moskow mengatakan pihaknya berharap untuk segera merebutnya, yang akan menjadikannya satu-satunya kota besar yang direbut sejauh ini.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | cnbcindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |