Ilustrasi/Net
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Riau pada Maret 2022 sebesar US$ 295,78 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 67,19 persen dibanding nilai impor Februari 2022 yang hanya US$ 176,91 juta.
"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 322,21 persen dan 53,28 persen," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Rabu (20/4/2022).
Ia mengatakan, kenaikan impor nonmigas Maret 2022 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada sembilan golongan barang. Antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 29,79 juta, lemak dan minyak hewan/nabati US$ 17,69 juta, bahan kimia anorganik US$ 10,74 juta, mesin/peralatan listrik US$ 7,89 juta dan pupuk US$ 6,82 juta.
"Selanjutnya adalah benda-benda dari besi dan baja US$ 5,71 juta, serta garam, belerang dan kapur sebesar US$ 4,31 juta. Sedangkan penurunan impor nonmigas terjadi hanya pada golongan barang bahan kimia organik sebesar US$ 1,54 juta," cakapnya.
Sementara itu, lanjut Misfaruddin, selama Januari-Maret 2022, nilai impor Riau mencapai US$ 696,77 juta atau mengalami kenaikan sebesar 124,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang besarnya US$ 310,58 juta.
"Kenaikan impor ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 589,32 persen dan 113,30 persen," ucapnya.
Impor nonmigas selama Januari-Maret 2022 didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik US$ 282,92 juta (43,72 persen), kemudian pupuk sebesar US$ 125,30 juta (19,36 persen).
"Kemudian bahan kimia organik US$ 34,17 juta (5,28 persen), serta bahan kimia anorganik US$ 32,51 juta (5,02 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 73,39 persen," terangnya.
Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-Maret 2022 memberikan kontribusi sebesar 91,11 persen terhadap total impor nonmigas Riau. Sementara itu, kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 8,89 persen.
"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-Maret 2022 mengalami kenaikan sebesar 138,51 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," ungkapnya.