Walikota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pekanbaru diminta untuk menggali potensi zakat di BUMN, BUMD hingga perusahaan swasta. Sebab, potensi zakat di tempat-tempat itu cukup besar.
"Potensi terbesar adalah perusahaan swasta," kata Walikota Pekanbaru Firdaus, Ahad (24/4/2022).
Menurut dia, pengelolaan zakat juga dibutuhkan inovasi sehingga dana zakat yang terkumpul bisa lebih banyak. Tidak seperti sebelumnya, dana terkumpul tidak mampu memenuhi biaya operasional yang dibutuhkan.
"Saat itu, biaya operasional Baznas mencapai Rp200 juta dalam satu tahun. Tapi kemampuan Baznas dalam mengumpulkan dana umat tak sampai Rp200 juta, jadi besar pasak daripada tiang. Kepercayaan masyarakat dan sosialisasi Baznas masih rendah ketika itu," jelasnya.
Untuk mengumpulkan dana zakat lebih banyak, maka disusunlah lima strategi penyaluran zakat. Pertama, Pekanbaru Sehat. Program ini berupa bantuan kesehatan kepada masyarakat yang tidak tertampung oleh jaminan sosial yang disediakan pemerintah.
Kedua, Pekanbaru Cerdas. Program ini berupa beasiswa bagi anak-anak yang tidak mampu. Ketiga, Pekanbaru Makmur. Program ini membina kelompok masyarakat agar bisa berusaha dan mandiri.
Keempat, Pekanbaru Takwa. Program ini membantu penceramah yang kesulitan keuangan dan rumah ibadah di lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kelima, Pekanbaru Peduli. Program ini berupa bantuan kepada kaum duafa," kata Firdaus.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |