PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jabatan Firdaus-Ayat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru selesai pada 22 Mei mendatang. Namun, masih banyak pekerjaan yang ditinggalkan pasangan dua periode itu.
Seperti Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai dan Pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta. Kedua pasar ini merupakan proyek yang digadang-gadang bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat, pemerintah dan juga para investor.
Kenyataannya, keduanya sampai kini belum selesai secara fisik. Pasar Cik Puan, memiliki masalah yang kompleks, lantaran ada tumpang tindih kepemilikan lahan antara Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau.
Namun, persoalan itu sudah selesai pada 30 April 2021 lalu. Ada serah terima aset dari Pemprov Riau, begitu juga sebaliknya. Walikota Firdaus menyebut, sampai kini, penyelesaian Pasar Cik Puan yang terbengkalai sejak 10 tahun lalu itu masih berproses.
"Secara fisik memang belum. Setelah hibah, kita sudah mengurus sertifikasi tanahnya untuk perencanaan pembangunan," kata Walikota, Senin (25/4/2022).
Kata dia, Pasar Cik Puan itu memiliki lokasi yang strategis dan cukup besar. Sehingga, Pemko Pekanbaru merancang agar pengelolaannya tidak menggunakan dana APBD.
"Jika sudah mendapatkan sertifikat tanah, kita lakukan perencanaan pembangunan. Karena pasar ini sangat besar dan lokasinya strategis, akan menguntungkan semua pihak jika kita swastanisasi," kata dia.
Ia berharap pembangunan fisik Pasar Cik Puan, ke depan akan diselesaikan oleh Walikota Pekanbaru periode berikutnya. Sebab, proses pembangunan pasar masih sangat panjang.
"Harapan kita agar pembangunan Pasar Cik Puan, dapat dilakukan oleh Wali Kota Pekanbaru berikutnya," kata Walikota.
Ia menyebut, saat ini Pemko terus melakukan percepatan untuk perencanaan pembangunan pasar Cik Puan. Sama halnya dengan pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta. Pasar itu saat ini masih mengkrak dan belum tuntas.
Beberapa bangunan di kawasan pasar itu memang sudah berdiri. Namun, masih jauh dari kata sempurna. Walikota menyebut, kendala investor yakni PT Agung Rafa Bonai lantaran terimbas pandemi Covid-19.
Meski belum selesai, Ia ingin pedagang yang kini menempati kawasan terminal Bandar Raya Payung Sekaki atau BRPS segera pindah ke kawasan pasar induk. Ia menargetkan, usai Idulfitri ini para pedagang sudah bisa pindah.
"Meski belum selesai, InsyaAllah setelah Idulfitri ini pedagang sudah bisa pindah ke pasar induk," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |