Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat kembali menggelar Salat Idulfitri usai dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Tapi jamaah salat dibatasi 150 ribu jamaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
|
(CAKAPLAH) - Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat kembali menggelar Salat Idulfitri usai dua tahun absen akibat pandemi Covid-19.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan rencananya salat Idulfitri dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Selain itu, salat Id berjamaah juga akan dilakukan secara terbatas bagi 150 ribu jemaah atau setara 75 persen dari kapasitas masjid.
"Kita tidak mungkin mengatakan 100 persen atau 250 ribu jemaah ya, karena kita masih punya keterbatasan-keterbatasan. Mungkin kita hanya mempersiapkan sekitar 75 persen, 150 ribu orang," ujarnya kepada wartawan, Minggu (1/5).
Lebih lanjut ia mengatakan, Masjid Istiqlal juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para jemaah yang hendak melakukan salat Id di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Nasaruddin mengatakan, pihaknya tetap akan mengatur jarak-jarak saf bagi para jamaah yang akan salat Id di Istiqlal, termasuk memanfaatkan ruang terbuka agar dapat menjaga jarak.
"Kalau hujan, kita akan pakai emper-empernya. Kalau ga hujan akan lebih longgar tapi tetap prokes dimonitornya ada di mana-mana. Jadi tidak boleh orang masuk Istiqlal tanpa pake masker kemudian juga cuci tangan segala macam," katanya.
"Khususnya untuk daerah-daerah harus lebih disiplin lagi. Karena selain sudah ada sertifikat vaksin juga harus di PCR kalau dia mau masuk di ring 1. Itu protokol dari Paspampres, tapi masyarakat yang lainnya biasa," lanjutnya.
Sebagai informasi, Istiqlal tak menggelar ibadah Salat Idulfitri selama dua tahun belakangan. Hal itu tak lepas akibat penyebaran virus corona yang belum terkendali.
Sebelum merebaknya virus corona, Istiqlal menjadi tempat favorit umat Islam untuk berbondong-bondong beribadah Salat Idulfitri.
Khusus di bulan Ramadan tahun ini, Istiqlal juga telah menggelar pelbagai kegiatan peribadahan, mulai dari salat tarawih berjamaah, buka puasa bersama, hingga iktikaf 10 hari terakhir Ramadan.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Nasional |